Hasto : Soal Calon Presiden, Kader PDI Perjuangan Harus Taati Asas

Jurnalindo.com – Terkait pencalonan presiden untuk Pemilu mendatang, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyatakan para kader partai politik penguasa itu harus bisa menaati asas yang ada.

Dalam keterangan diterima di Jakarta Minggu, Ia mengatakan bahwa kader PDI Perjuangan harus taat asas. Ia juga mengingatkan bahwa Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan.

Ia secara khusus meminta agar pengurus dan kader partai untuk tak terpengaruh mengenai calon presiden-wakil presiden, sebab hal itu akan diputuskan Megawati.

Menurut dia, Megawati mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis, pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya.

Megawati pun, kata dia, berkeliling ke seluruh Indonesia, sama dengan yang dilakukan Bung Karno berkeliling Indonesia. Bahkan karena mendengungkan Indonesia merdeka sehingga ditakuti kolonialis Belanda, Bung Karno sampai dimasukkan penjara.

“Maka skala prioritas kita adalah tiada hari tanpa konsolidasi, tanpa turun ke bawah, tiada hari tanpa pergerakan ke rakyat. Kita lakukan pergerakan kepada pemilih khususnya kepada perempuan dan anak muda,” kata dia.

Dengan berkeliling Indonesia, kata dia, tentu akan memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan. Megawati juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masalah rakyat dan membangun masa depan.

“Karena itulah, kami lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain,” kata dia.

Ia mencontohkan ada satu partai politik yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. “Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” kata dia.

Ia juga mengatakan tantangan lain di 2024 adalah ancaman radikalisme dan kekuatan yang ingin mengganti Pancasila. “Kita harus jaga soliditas menghadapi berbagai tantangan ideologis,” kata dia.

Ia meminta semangat perjuangan Proklamator Indonesia, Bung Karno, dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dapat dipelajari dan diteladani pengurus dan kader partai politik itu.

PDI Perjuangan dulu, kata dia, kerap menjadi partai yang selalu dikerdilkan, partai yang hanya dijadikan aksesoris demokrasi. Tapi, Megawati belajar dari Bung Karno, bahwa semuanya harus berangkat dari sebuah ide.

“Ide gagasan ini akan menciptakan suatu spirit juang, spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan, menciptakan tindakan nasional. Ini yang kita pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega,” kata dia.
(ara/iva)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *