Jurnalindo.com, – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, memberikan klarifikasi terkait isu debat calon wakil presiden (cawapres) yang beredar. Grace Natalie menegaskan bahwa isu tersebut tidak dapat dipahami sebagai upaya untuk menguntungkan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pernyataannya, Grace Natalie menjelaskan bahwa framing seolah-olah debat cawapres akan ditiadakan untuk kepentingan Gibran Rakabuming Raka adalah tidak benar. Menurutnya, yang pertama kali meminta agar debat cawapres dihapus adalah tim dari pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Ketika isu ini beredar ada framing seolah-olah ditiadakan itu untuk kepentingan Gibran. Ini framing yang langsung dimainkan, padahal ini ada prosesnya, diskusi di antara KPU dan dengan pasangan semua calon,” ujar Grace Natalie.
Grace Natalie menambahkan bahwa tim dari pasangan calon nomor urut 1lah yang pertama kali mengusulkan untuk menghapus debat cawapres. Hal ini didukung dengan adanya catatan dalam minutes of meeting yang bisa diverifikasi.
“Yang pertama kali itu meminta justru (tim) pasangan calon nomor 1. Ada minutes of meetingnya, ada di grup, karena kami cukup rajin mencatat. Jika teman-teman terutama media, minta KPU membuka, siapa yang usulkan (debat cawapres) untuk ditiadakan,” jelasnya.
Grace Natalie menegaskan bahwa framing yang menyatakan bahwa usulan untuk menghapus debat cawapres menguntungkan Gibran Rakabuming Raka adalah tidak benar dan ngawur.
“Dia pun meminta semua pihak untuk melakukan cek data dan tidak mudah terhasut dengan framing negatif, sebab bagi yang ingin menang tentunya ingin menang dengan cara apa pun,” tambah Grace Natalie.
Sementara itu, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang juga merupakan adik dari Gibran, menginginkan adanya debat calon wakil presiden dalam Pemilu 2024. Menurutnya, debat tersebut penting agar masyarakat dapat melihat secara langsung kualitas seluruh calon wakil presiden.
“Dari saya pribadi ingin ada debat calon wakil presiden tunggal. Kalau sekarang calon wakil presiden tetap didampingi oleh calon presidennya, tapi menurut saya agak sedikit kurang untuk melihat kualitasnya,” ungkap Kaesang Pangarep. (Jpnn/Nada)