Ganjar Pranowo Tanggapi Turunnya Elektabilitas Menurut Survei: “Pelecut Semangat”

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, disorot oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, terkait pembangunan (Sumber foto: CNBC)
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, disorot oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia, Aditya Perdana, terkait pembangunan (Sumber foto: CNBC)

Jurnalindo.com, – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan terhadap penurunan drastis elektabilitasnya menurut survei terbaru Litbang Kompas. Ganjar menyatakan bahwa meskipun pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan hasil survei tersebut, namun hal tersebut akan dijadikan sebagai pelecut semangat untuk terus berpacu lebih baik.

“Tidak apa-apa. Jadi sebenarnya ada survei-survei yang lain. Buat kami itu menjadi pemicu saja, agar kita bisa berpacu lebih bagus lagi,” ungkap Ganjar di FX Sudirman, Jakarta Pusat, pada Senin (11/12/2023).

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menjelaskan bahwa masih ada waktu untuk melakukan konsolidasi dan pihaknya akan bekerja lebih keras menjelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Ganjar menekankan bahwa fokusnya adalah untuk bertemu langsung dengan rakyat dan berkomunikasi dengan mereka.

Meskipun survei Litbang Kompas menunjukkan penurunan elektabilitas dari pemilih yang berasal dari PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar menyatakan bahwa partai tersebut sudah melakukan konsolidasi internal sebelum survei diluncurkan. Ganjar juga mencatat bahwa Pemilu 2024 melibatkan pemilihan tidak hanya presiden dan wakil presiden, tetapi juga DPR, DPRD, dan DPD. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memastikan bahwa tidak ada pemilih PDIP yang memilih calon presiden dan wakil presiden selain pasangan Ganjar-Mahfud.

“Banyak fakta di lapangan terjadi split tiket, antara dia memilih caleg dan memilih presiden di partai berbeda. Posisi-posisi swing seperti ini sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung dan partai pengusung,” ungkap Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan bahwa para relawan, tim kampanye, dan calon legislatif partai pendukung sedang berupaya mengklarifikasi berbagai isu, termasuk kritik yang dilontarkan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Upaya klarifikasi ini dilakukan untuk mengatasi isu-isu yang dapat mempengaruhi pemilih.

“Sekarang sedang bekerja untuk itu, melakukan klarifikasi di tempat-tempat tertentu. Kita juga punya petanya,” tutup Ganjar.

Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran sebagai yang tertinggi dengan 39,3% suara. Sementara itu, Anies-Imin mencapai 16,7%, mengungguli Ganjar-Mahfud yang hanya memperoleh 15,3%. Tingginya jumlah pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7%. (Bisnis.com/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *