Jurnalindo.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram saat menemukan kejanggalan proyek pembangunan jalan dari Bantuan Keuangan Provinsi, di Desa Karangayam, ruas Jalan Lokidang, perbatasan Kebumen-Banjarnegara.
Ganjar mengetahuinya saat melakukan pengecekan atau dikenal dengan sidak pada 14 November lalu.
Baca Juga: Cerita Ganjar Pranowo saat tiba di Tour de borobudur 2022
Dalam video yang diunggah politikus PDIP itu di berbagai media sosialnya, terlihat juga Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah AR Hanung Triyono dalam sidak hari itu.
Jalan tersebut sebelumnya kondisinya memprihatinkan dan sering berlumpur. Kini jalan sepanjang 2,2 km itu sedang dibangun dengan pengecoran beton dan anggaran bantuan keuangan daerah sebesar Rp 7 miliar telah dikeluarkan.
“Ini jalan tembus sampai Banjarnegara, maka ini penting. Satu harapan kualitasnya bagus karena ngecor itu mahal,” tutur Ganjar, dikutip Minggu (20/11).
Namun, hasilnya tidak memuaskan secara fisik. Beberapa bagian nampaknya tidak maksimal dan mengalami kerusakan. Bahkan, di titik tersebut terlihat retakan di struktur betonnya.
Selain itu, ada juga bagian beton bekas gorong-gorong yang tertutup rapat dan tampak menggantung. Finishing-nya juga tidak elegan.
Baca Juga: Kemeriahan Ganjar Pranowo di acara tahunan Tour de Bororbudur 2022
“Saya khawatir nggak kuat. Ini bahaya lho ini, suruh mberesin. Nanti saya suruh cek semuanya. Jadi dicek betul, kalau nggak terima jangan, kalau nggak bisa diterima, jangan diterima. Balikin. Kita kasih hukuman. Jadi semua duit rakyat ya jangan dimainin gitu, untuk penyedia jasa,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, temuan-temuan seperti inilah yang membuatnya terus memeriksa setiap bankeu provinsi tertentu. Ganjar juga mengingatkan agar penyedia jasa tidak lepas tangan, meski pekerjaan fisik sudah selesai.
Sumber : rm.id
(rm.id/rido)
