Jurnalindo.com, – Di tengah padatnya agenda seorang Menteri Keuangan yang kerap menjadi sorotan publik, terselip dua peristiwa yang membuat Purbaya Yudhi Sadewa benar-benar kehilangan kesabaran. Bukan terkait kebijakan fiskal, tekanan politik, ataupun dinamika ekonomi—melainkan ulah seorang ajudan yang justru membuat suasana hati sang menteri memanas pada dua kesempatan berbeda.
Insiden Pertama: Wawancara yang Mendadak Dihentikan
Peristiwa pertama terjadi saat Purbaya tengah menghadapi para wartawan yang telah menunggu cukup lama untuk meminta keterangan. Suasana wawancara berlangsung tertib dan penuh atensi. Purbaya tampak fokus menjawab satu per satu pertanyaan, menunjukkan keterbukaannya terhadap publik.
Namun, tanpa diduga, ajudannya tiba-tiba datang dan menghentikan proses wawancara tersebut secara abrupt. Langkah tersebut sontak membuat wajah sang menteri berubah tegang.
Dengan nada bernada sindiran halus namun tegas, Purbaya menyinggung ketidaktepatan tindakan ajudannya yang memotong momen penting tanpa alasan yang jelas. Kejadian itu juga sekaligus mencerminkan bagaimana ia merasa proses komunikasi publiknya diganggu oleh orang kepercayaannya sendiri.
Bagi sebagian orang di lapangan, momen itu mungkin tampak sepele. Namun bagi seorang pejabat yang sedang berusaha menjaga ritme komunikasi resmi, tindakan tersebut jelas mengganggu dan mengundang kekesalan.
Insiden Kedua: Video Mengaji yang Direkam Diam-Diam dan Viral
Kemarahan Purbaya tidak berhenti di situ. Insiden kedua terjadi dalam suasana jauh lebih personal—di dalam mobil dinas ketika ia tengah memanfaatkan waktu kemacetan Jakarta untuk mengaji.
Tanpa sepengetahuannya, ajudannya yang berada di dekatnya merekam momen itu secara diam-diam. Video tersebut kemudian menyebar dan viral di media sosial. Rekaman itu memperlihatkan Purbaya duduk tenang di kursi penumpang sambil melantunkan ayat suci dari ponselnya.
Respons publik justru sangat positif. Warganet memuji ketenangan dan sisi religius Purbaya. Tidak sedikit yang menyebut Presiden Prabowo telah memilih sosok yang tepat sebagai Menteri Keuangan—sosok yang bekerja keras namun tetap menjaga kedekatan spiritual.
Namun bagi Purbaya sendiri, viralnya video tersebut bukanlah alasan untuk bangga. Ia justru merasa geram.
Baginya, momen dalam mobil itu adalah ruang pribadi, bukan materi publikasi. Ia tidak mengetahui bahwa aktivitasnya direkam, apalagi disebarluaskan. Purbaya menilai tindakan tersebut tidak relevan dengan profesionalitas yang ingin ia bangun sebagai pejabat publik. Alih-alih menunjukkan sisi positif, ia justru merasa privasinya dilanggar oleh orang yang seharusnya menjaga kepercayaannya. (Nada/Tribuntrends)
