Jurnalindo.com, – Bojonegoro, 27 Juli 2025 – Semangat kewirausahaan dan kreativitas ibu-ibu di Desa Cengkir, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, semakin terpacu berkat inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Darul ‘Ulum (UNISDA). Hari ini, KKN UNISDA sukses menyelenggarakan pelatihan pembuatan castello, sebuah kegiatan yang diikuti oleh sekitar 60 ibu PKK dan disambut dengan antusiasme luar biasa.
Pelatihan ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang digagas oleh mahasiswa KKN UNISDA, bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan sebagai potensi usaha rumahan. Castello, yang merupakan jenis makanan ringan atau kue, dipilih karena bahan-bahannya yang mudah didapat dan proses pembuatannya yang relatif sederhana, namun memiliki potensi pasar yang menjanjikan.
Selama pelatihan, para ibu PKK diajarkan setiap tahapan pembuatan castello, mulai dari pemilihan bahan baku, teknik pencampuran adonan, proses penggorengan, hingga tips pengemasan agar produk terlihat menarik dan tahan lama. Mahasiswa KKN dengan sabar membimbing dan menjawab setiap pertanyaan, memastikan semua peserta dapat mengikuti praktik dengan baik.
Antusiasme ibu-ibu PKK terlihat jelas dari keaktifan mereka dalam bertanya dan mencoba langsung setiap langkah yang diajarkan. Mereka tampak bersemangat untuk menguasai resep dan teknik pembuatan castello ini.
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Selain menambah ilmu dan keterampilan, ini juga bisa menjadi ide usaha baru bagi kami para ibu rumah tangga,” ujar salah satu peserta pelatihan dengan senyum sumringah. Sebagai langkah lanjutan, sebagian peserta berencana memproduksi castello untuk dijual di pasar desa dan melalui media sosial.
Sulis Tyaswati, selaku Koordinator Program Kerja Wirausaha KKN UNISDA, menjelaskan, “Pelatihan castello ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk mendorong kemandirian ekonomi di Desa Cengkir. Kami berharap keterampilan ini dapat menjadi bekal bagi ibu-ibu PKK untuk memulai atau mengembangkan usaha mereka sendiri, sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan keluarga dan perekonomian desa.”
Pihak desa dan pengurus PKK juga memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif KKN UNISDA ini. Mereka berharap pelatihan pembuatan castello ini tidak hanya berhenti pada tahap praktik, tetapi dapat ditindaklanjuti dengan pendampingan lebih lanjut agar produk castello dari Desa Cengkir bisa berkembang menjadi salah satu produk unggulan lokal.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa KKN UNISDA tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, khususnya ibu-ibu PKK, dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi desa. Dengan keterampilan ini, Desa Cengkir bersiap melahirkan para pelaku UMKM perempuan yang tangguh dan kreatif, membawa nama desa melalui produk lokalnya: castello dari dapur ibu-ibu desa. (Nailatul Maghfiroh/Jurnal)