Jurnalindo.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat pesisir mewaspadai gelombang setinggi empat meter yang dapat terjadi di banyak perairan Indonesia pada 26-27 Oktober 2022.
“Bagi masyarakat yang tinggal dan bekerja di pesisir pantai di sekitar daerah rawan gelombang tinggi, tetap waspada,” kata Eko Prasetyo, Kepala Pusat Meteorologi Kelautan, BMKG, di Jakarta, Rabu.
Ia menyatakan bahwa pola angin di Indonesia bagian utara sebagian besar bergerak dari barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 5 hingga 30 knot, sedangkan di Indonesia bagian selatan pergerakannya dominan dari tenggara dan barat daya dengan kecepatan angin berkisar antara 5 -30 knot.
Baca Juga: BMKG pmemperkirakan hujan-petir terjadi di Kalimantan timur
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan Barat, Laut Sulawesi, serta perairan Kepulauan (Kep.) Sangihe hingga Kep. Talaud,” katanya.
Kondisi tersebut, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau (P) Simeulue, Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Selat Karimata.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian utara dan selatan, perairan selatan P. Sumba, perairan P. Sawu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan Kupang – P. Rotte, Laut Sawu.
Kemudian, perairan selatan Flores, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera.
Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Banten-NTB.
Baca Juga: BMKG Kaltim temukan tuju titik panas
Eko Prasetyo menyampaikan, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Selanjutnya, kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” tuturnya. ( Ara/Amnan )