Jurnalindo.com, – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sedang mempertimbangkan opsi untuk bergabung dengan partai politik dalam rangka menghadapi Pilgub DKI Jakarta 2024. Selama ini, Anies berstatus nonpartai, baik saat menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 maupun ketika maju sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Opsi Menjadi Kader Partai
Bergabung dengan partai politik dianggap akan memudahkan jalan Anies maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Menurut Anies, ia masih akan menimbang-nimbang opsi tersebut. “Nanti kita lihat,” ujar Anies singkat usai menghadiri kegiatan Simposium Peta Jalan Pendidikan Indonesia di Akademi Bela Negara NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis, 8 Agustus 2024. Anies tidak memberikan rincian partai-partai mana saja yang bisa menjadi pilihannya.
Dukungan Partai Politik
Sejauh ini, Anies telah mendapatkan dukungan dari beberapa partai untuk maju kembali di Pilgub DKI Jakarta 2024. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah salah satu partai yang mendukung Anies maju bersama Sohibul Iman, kader PKS, sebagai calon wakil gubernur. Selain itu, Partai NasDem juga telah menyatakan dukungannya untuk Anies di Pilgub Jakarta. Namun, Anies dan kedua partai tersebut belum resmi mengumumkan koalisi.
Tantangan Ambang Batas
Anies masih berpeluang gagal maju kembali di Pilgub Jakarta jika koalisi pengusungnya tak terwujud. Syarat ambang batas 20 persen kursi DPRD harus dipenuhi oleh koalisi partai politik untuk mengusung calon di Pilkada. Oleh karena itu, usul agar Anies bergabung dengan partai politik disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Jakarta, Khoirudin. Hal itu dianggap perlu agar mempermudah perolehan tiket pencalonan di Pilgub Jakarta.
Saran dari PKS
Khoirudin mengusulkan agar Anies bergabung dengan partai lain untuk menambah suara sebagai syarat pendaftaran di Pilgub Jakarta. “Yang paling mungkin Pak Anies pakai jaket partai lain sehingga terjadilah dua partai koalisi, cukup syarat untuk mendaftar,” kata Khoirudin saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.
Alternatif Lain
Sebagai alternatif lain, Khoirudin juga menawarkan solusi kepada Anies untuk bergabung sebagai kader PKS. “Atau, Pak Anies pakai jaket PKS aja. Kami lepas wakilnya,” ujarnya. Langkah ini dianggap dapat mempermudah pencalonan Anies sebagai gubernur Jakarta.
Pertimbangan Anies Baswedan untuk bergabung dengan partai politik menjadi langkah strategis yang dapat memudahkan jalannya di Pilgub DKI Jakarta 2024. Dukungan dari PKS dan NasDem menunjukkan potensi koalisi yang kuat, namun ambang batas 20 persen kursi DPRD tetap menjadi tantangan yang harus dihadapi. Keputusan Anies untuk bergabung dengan partai politik masih dinantikan, dan langkah ini akan sangat menentukan perjalanan politiknya ke depan. (Tempo/Nada)