Jurnalindo.com, – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengungkapkan detail mengenai tugas khusus yang diberikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Ahok menyebut kemungkinan dirinya akan memimpin sebuah yayasan yang bertujuan membantu calon-calon kepala daerah dalam Pilkada 2024.
“Mungkin bentuk satu yayasan, mimpin yayasan, atau di DPP (Dewan Pimpinan Pusat), ngurusin soal gituan, saya enggak tahu,” ujar Ahok kepada Tempo di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu, 29 Mei 2024.
Yayasan untuk Membantu Calon Kepala Daerah
Ahok menjelaskan bahwa yayasan ini nantinya dapat membantu calon-calon kepala daerah dengan tujuan memastikan tidak ada rakyat yang terlantar, sesuai dengan konsep PDIP.
“Nah, ini harus kita evaluasi. Kalau yang caleg yang gagal boleh memperhatikan dibantu dengan DPP, dibantu dengan yayasan yang ada,” kata Ahok.
Jabatan Tidak Penting, Hak Akses Database Utama
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan bahwa jabatan bukanlah hal penting baginya. Yang lebih penting, menurut Ahok, adalah memiliki hak untuk mengakses database agar dapat mengatasi berbagai persoalan yang ada.
“Jabatannya apa, buat saya enggak penting. Yang penting saya punya hak lihat database. Orang bilang Kota Malang, saya punya database. Siapa nih kecamatan ini? Ini siapa DPRD? Kalau enggak ada pun, berarti ada mantan caleg dong. Gue akan telepon dia, atau ada pengurus ranting, ‘eh pengurus ranting, dia enggak ada beras,’” jelas Ahok.
Fokus pada Pelayanan Terpadu dan Bonding dengan Rakyat
Ahok menekankan pentingnya merumuskan dan membuat sistem pelayanan yang terpadu serta memastikan bahwa rakyat merasa memiliki ikatan (bonding) dengan partai.
“Jadi saya kira ini, keliling daerah untuk kita luruskan. Yang paling penting pada Ibu (Mega) adalah bagaimana rakyat merasa bonding gitu sama kita,” kata Ahok.
PDIP sebagai Model Bisnis Politik
Ahok juga ingin menjadikan PDIP sebagai ‘model bisnis’ politik, sebuah showcase untuk mentransformasi seluruh politisi.
“Sebuah showcase, untuk mentransformasi seluruh politisi. Makanya Ibu enggak suka istilah politikus. Tikus itu kan hama, kita ini politisi. Politisi membangun sebuah showcase standar supaya orang lain bisa ikut,” kata Ahok. “Kalau semua ikut, berlomba-lomba untuk rakyat, yang diuntungkan rakyat. Itulah cita-cita proklamator diwujudkan.”
Penugasan Khusus dari Megawati
Dalam pidato politik pada pembukaan dan penutupan Rakernas V PDIP, Megawati Soekarnoputri menyebut nama Ahok dan mengungkapkan bahwa dirinya sudah memberikan penugasan khusus untuk Ahok. Megawati bercerita bahwa setelah keluar dari pemerintahan, Ahok menemuinya dan meminta penugasan.
“Sekarang beliau bersama kita sudah keluar dari pemerintahan, lalu bilang pada saya, Ibu minta tugas, (lalu saya bilang) Oke, sudah ada tugasnya,” kata Megawati.
Dengan penugasan ini, Ahok diharapkan dapat berperan penting dalam strategi PDIP untuk memenangkan Pilkada 2024 dan melanjutkan program-program yang berpihak pada kepentingan rakyat. (Sumber : Tempo/Nada)