Jurnalindo.com – Miftahudin Romli alias Midun seorang Aremania melakukan ekspedisi lintas stadion dari Malang menuju ke Jakarta.
Dalam ekspedisi itu, ia menggunakan sepada onthel dan membawa miniatur berbentuk keranda mayat yang diletakan di belakang gandengan sepedanya.
Saat tiba di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS), Midun menggunakan kaos dan celana serba hitam. Di keranda tersebut juga bertuliskan ‘Justice For Kanjuruhan’ dan ‘Football Without Violance’.
Baca Juga: Kronologi Pengeroyokan Menimpa Anggota TNI
“Ya sekadar ekspresi prihatin saja untuk mengisi liburan, biasa kan ambil cuti untuk liburan, biasanya kan memang kalau 17-an saya sering jalan, upacara di mana gitu, upacara kemerdekaan,” terang Midun.
“Targetnya, sih, ingin 17 Agustus sampai di Jakarta, tapi saya enggak ngoyo-lah [tidak memaksakan diri], menyesuaikan keadaan saja, keadaan fisik dan lain sebagainya,” tambah pria yang sehari-hari bekerja di Dinas Pariwisata Kota Batu itu.
Tadinya, Midun hampir hendak berjalan kaki saja dari Malang ke Jakarta. Akan tetapi, karena ada teman-teman yang mendukung aksinya ini, ia memutuskan mengayuh sepeda.
“Iya, karena saya ndak punya sepeda, itu teman-teman yang mendukung men-support.
Memang suka jalan, kalau setiap tahun memang seringlah, upacaranya biasanya kan di gunung, di hutan, sering ikut acara-acara itu,” terang Midun.
“Cuma karena kejadian itu [Tragedi Kanjuruhan], saya bernazar punya maksud, punya hajat, ah, nanti untuk Agustus tahun 2023 untuk melakukan ekspedisi antarstadion. Kalau dulu kan antargunung, sekarang antarstadion,” sambungnya.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Buah yang Manis Perlu Dihindari oleh Penderita Diabetes
Ya, di setiap kota yang ia singgahi, Midun akan mampir di stadion-stadion.
Rutenya mengawali dari Stadion Kanjuruhan, Gajayana, Gelora Delta Sidoarjo, Gelora Bung Tomo Surabaya, juga Gelora Joko Samudro Gresik.
Midun juga akan melewati Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi, hingga akhirnya sampai di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Di setiap kota akan ada suporter masing-masing tim setempat yang akan mengawalnya.