Gempa Bumi Magnitudo 5,2 Guncang Kulonprogo DIY, Info dari BMKG Gempa Tidak Berpotensi Tsunami

Jurnalindo.com, Jakarta – Gempa bermagnitudo 5,2 melanda Kecamatan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat malam (17/3/2023). Gempa terjadi pada pukul 19.05 WIB.

Dilansir dari Liputan6.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 10 km. Situs ini terletak pada koordinat 8,89 Lintang Selatan (LS) – 109,77 Bujur Timur (BT) atau 126 km SW Kulonprogo.

Dikutip dari databoks, BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Film Sri Asih Akan Tayang di Tanggal Ini, Film Tentang Superhero Wanita

Memprediksi gempa sebelum terjadi
Inilah yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan setelah gempa.

Sebelum gempa:

– Pastikan struktur dan lokasi rumah Anda dapat terlindungi dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi, seperti tanah longsor atau likuifaksi. Evaluasi dan renovasi struktur bangunan Anda untuk menghindari risiko gempa.

– Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: Perhatikan lokasi pintu, elevator, dan limbah kebakaran. Ketahui juga di mana tempat yang paling aman untuk berlindung.

Pelajari cara menggunakan pertolongan pertama dan alat pemadam kebakaran.

Tulis nomor telepon penting yang bisa dihubungi jika terjadi gempa.

– Susun perabot agar menempel kuat pada dinding agar tidak terjatuh, roboh atau terbalik saat terjadi gempa.

Susun barang-barang seberat mungkin di bagian bawah. Periksa stabilitas benda gantung yang bisa jatuh saat terjadi gempa

– Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

– Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

– Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

 

Saat gempa bumi terjadi:

– Jika Anda berada di gedung: lindungi tubuh dan kepala Anda dari puing-puing yang berjatuhan dengan bersembunyi di bawah meja, temukan tempat teraman dari puing-puing yang berjatuhan dan goncangan, dan lari keluar jika memungkinkan.

– Jika Anda berada di luar gedung atau area terbuka: Hindari bangunan di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, dan pepohonan. Perhatikan tempat Anda berdiri, dan hindari jika ada retakan di tanah.

– Jika Anda mengendarai mobil: keluar, keluar dan menjauh dari mobil dan hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

– Jika Anda tinggal atau pernah berada di pantai: menjauhlah dari pantai untuk menghindari risiko tsunami.

– Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: Jika terjadi gempa bumi, hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

 

Setelah gempa bumi:

– Jika Anda berada di dalam gedung, tinggalkan gedung dengan tertib. Jangan gunakan eskalator atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apakah ada yang terluka, berikan pertolongan pertama, atau hubungi atau panggil bantuan jika ada cedera serius pada Anda atau orang di sekitar Anda.

– Periksa lingkungan Anda. Jika terjadi kebakaran, jika terjadi kebocoran gas, jika terjadi korsleting. Periksa aliran dan pipa air, dan periksa apakah ada hal-hal yang berbahaya.

– Dilarang memasuki bangunan yang rusak akibat gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

– Jangan berjalan di area sekitar gempa, kemungkinan masih ada gempa susulan.

– Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

– Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

– Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.

(Slmn/Liputan6.com/databoks)

Sumber: Liputan6.com/databoks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *