Ternyata buku cerita bergambar jadi media belajar dan inspirasi baru anak

Jurnalindo.com, Jakarta, 13/11 – Komik dapat menjadi wahana pembelajaran sekaligus sumber inspirasi baru bagi anak-anak sejak dini, kata Direktur Ashoka Asia Tenggara Nani Zulminarni.

“Membaca sejak dini amat penting bagi kecintaan anak terhadap pengetahuan dan literasi, serta membuka wawasan akan perubahan,” kata Nani dalam peluncuran serial buku “Becoming a Changemaker” di Jakarta, Minggu.

Selain itu, kata Nani, orang tua dan pendidik perlu membuka realitas dunia yang bermasalah kepada anak-anak, sekaligus mengajak mereka untuk tidak takut, bahkan mampu melakukan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakatnya.

“Kami berharap bisa mengajak anak-anak untuk mengerti bahwa ada banyak pembaharu di Indonesia yang melakukan perubahan positif, dan memberikan keyakinan bahwa mereka pun bisa menjadi pembaharu di lingkungannya nanti,” papar Nani.

Senada dengan itu, Sabrina, Direktur Program Tabungan Mandiri Pratama mengatakan bahwa guru, yakni orang tua dan guru, memiliki peran dalam mengenalkan minat baca dan menginspirasi anak dengan kegiatan yang positif.

Hal ini sejalan dengan studi dari Organization for Economic Cooperation (OECD) yang menyatakan bahwa perubahan yang cepat menuntut orang tua untuk mempersiapkan anak yang mampu menghadapi perubahan, memecahkan masalah, dan menggunakan teknologi.

Baca Juga: Indonesia siap jadikan ASEAN episentrum pertumbuhan dunia

“Guru dan orang tua bisa mengenalkan ini kepada anak-anak. Minat baca sendiri bertumbuh dengan perkenalan dari orang tua. Harapannya melalui bacaan dengan ilustrasi menarik, dapat menginspirasi dan menggerakan mereka untuk menjadi pembawa perubahan di masa depan,” ujar Sabrina.

Sementara itu, yayasan Ashoka dan Room to Read bersama tiga penerbit buku Bhuana Ilmu Populer (BIP), Nourabooks, dan Penerbit Bestari meluncurkan serial buku “Becoming a Changemaker” dalam helatan Indonesia International Book Fair Jakarta.

Serial buku cerita bergambar ini menampilkan 12 kisah pembaharu Indonesia yang dikenalkan kepada pembaca anak-anak dengan rentang usia 7 hingga 12 tahun.

Adapun beberapa tokoh pembaharu yang diangkat kisahnya dalam serial buku cerita bergambar ini, di antaranya adalah Butet Manurung, Tri Mumpuni, Nabila Ishma, dan Nani Zulminarni.

Buku-buku ini dapat dibeli di berbagai toko buku, serta diakses oleh sekolah dengan menggunakan dana BOS Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi; serta diakses secara gratis melalui literacycloud.org. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *