Sering Pelupa? Padahal Usia Masih Muda, Begini Penjelasannya.

Jurnalindo.com – Mengalami lupa padahal masih muda adalah kondisi yang kurang menguntungkan. Bukan apa-apa, pelupa tidak terjadi karena Anda tidak ingin mengingat suatu kejadian tertentu. Lupa dapat disebabkan akibat menurutnya kinerja otak.

Gangguan pada memori semacam ini dapat terjadi pada usia berapa pun dan bisa muncul sejak usia 20 tahun-an.

Hal tersebut terjadi karena volume otak menyusut. Ingatan secara alami menurun sekitar 2 persen setiap dekade kehidupan, yang berarti ingatan Anda akan lebih buruk pada usia 30 tahun daripada pada usia 20 tahun.

Menurut antaranews, faktor penurunan otak dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan lainnya yang mempengaruhi memori seperti tekanan darah tinggi. Masalah ini terutama di usia paruh baya dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih tinggi di kemudian hari, menurut American Heart Association.

Hipertensi yang tidak diobati menyempitkan dan menyumbat arteri di berbagai organ termasuk di otak Anda.

Depresi yang tidak diobati, juga dapat mengganggu kinerja otak Anda.

Di sisi lain, ada juga perubahan hormon. Anda khususnya kaum hawa mungkin menyadari diri Anda menjadi pelupa saat hamil, atau di usia 40-an atau 50-an saat mengalami menopause.

Sebenarnya, beberapa bagian otak Anda berfungsi lebih baik seiring bertambahnya usia. Walau memori jangka pendek mulai turun sekitar usia 35 tahun, tetapi kecerdasan atau akumulasi fakta dan pengetahuan memuncak pada akhir usia 60-an atau awal 70-an, menurut sebuah studi Harvard dalam Psychological Science pada tahun 2015.

Sementara orang yang lebih muda mungkin dapat mengingat sesuatu dengan lebih cepat atau memahami konsep baru lebih cepat, orang yang lebih tua memiliki keuntungan karena mereka terkadang dapat mengambil jalan pintas.

Kiat jaga kinerja otak seiring usia

Ada sejumlah cara yang direkomendasikan para pakar kesehatan untuk membantu mendukung memori yang sehat seiring bertambahnya usia. Pertama, rajin berolahraga.

Orang dewasa yang melakukan jalan cepat selama 40 menit tiga kali seminggu selama setahun, hippocampusnya tumbuh sekitar 2 persen. Hipocampus biasanya menyusut sekitar 0,5 persen per tahun.

Orang-orang dalam studi itu pada dasarnya tak mengalami penuaan otak selama empat tahun.

Kedua, batasi duduk terutama disiang hari saat Anda harusnya cenderung aktif secara fisik.

Mereka yang duduk selama tiga hingga tujuh jam setiap hari mengalami penipisan substansial pada lobus temporal medial yakni otak yang membentuk memori baru. Ini biasanya mendahului demensia.

Ketiga, cobalah mendapatkan waktu tidur berkualitas yang cukup. Saat Anda tertidur lelap, otak sibuk memperkuat koneksi antara sel-selnya, mentransfer info dari hippocampus ke neokorteks.

Tidur juga memungkinkan otak Anda untuk membersihkan limbah yang meningkatkan risiko Alzheimer. (Nawa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *