Risiko Konsumsi Minyak Jelantah Bagi Kesehatan yang Perlu Kamu Ketahui

Jurnalindo.com – Baru-baru ini, viral di media sosial mengenai kuliner dengan siraman minyak goreng yang berlimpah. Tidak bisa dipungkiri, makanan berminyak selalu berhasil menggugah selera.

Tapi tahu gak sih? Minyak jelantah atau minyak yang telah digoreng berulang kali punya risiko buruk bagi kesehatan kita. Semakin sering minyak ini digoreng, semakin besar juga bahayanya untuk tubuh.

Kamu suka nyadar gak, saat kita beli makanan di pinggiran biasanya minyak yang digunakan sudah berwarna cokelat tua?

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Cheltenham Pinjam Elkan Baggott Masuk dalam Skuadnya

Nah itu yang dinamakan minyak jelantah. Minyak tersebut telah digunakan berulang kali dan telah berubah warna menjadi kecokelatan hingga menghitam.

Tidak hanya berubah warna, ini dia ciri-ciri minyak jelantah yang sudah tidak layak konsumsi:

a. Memiliki bau tidak sedap

b. Terdapat serpihan hangus di dalamnya

c. Memiliki buih atau busa

d. Mudah berasap saat dipanaskan

Idealnya, minyak goreng hanya bisa digunakan hingga tiga kali pemakaian saja, asal warnanya tetap bening. Jika lebih dari itu, minyak yang sering dipanaskan dapat berisiko buruk pada kesehatan.

Penggorengan minyak yang berulang bisa menyebabkan oksidasi dan polimerasi pada asam lemak. Adanya oksidasi ini dapat menghasilkan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh, bahkan meningkatkan risiko kanker loh.

Baca Juga: Inilah fakta unik tahun kelinci menurut Google

Risiko Sering Konsumsi Minyak Jelantah

1. Obesitas, karena tingginya kadar lemak trans dan kalori Meningkatkan risiko kanker akibat kandungan radikal bebas dari minyak

2. Infeksi bakteri, karena minyak jelantah menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berkembang

3. Meningkatkan risiko degeneratif, seperti Parkinson atau Alzheimer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *