Jurnalindo.com – Tiko, 23 tahun, merawat ibunya yang merupakan ODGJ. Selama 12 tahun, mereka tinggal di rumah mewah terbengkalai tanpa listrik dan air bersih.
Beberapa hari lalu, netizen dihebohkan dengan kisah seorang anak dan ibunya yang viral di media sosial.
Diketahui, Tiko dan ibunya, Ibu Eny, tinggal sebatang kara di rumah terbengkalai selama 12 tahun terakhir.
Baca Juga: Bawaslu Sentil KPU Untuk Terbuka Pada Publik
Banyaknya tumbuhan liar yang hampir menutupi rumah tersebut tentunya membuat orang lain tidak percaya bahwa ternyata ada seorang pemuda dan ibunya yang tinggal di dalamnya.
Kondisi tempat tinggal Tiko dan ibunya juga menjadi sumber keprihatinan. Kondisi rumah yang sangat besar tanpa listrik dan air bersih, terkesan seperti tidak berpenghuni.
Selama merawat Ibu Eny (ODGJ) yang sakit jiwa, Tiko hanya mengandalkan air hujan dan air bersih dari tetangganya.
Kemudian, kisah Tiko dan Bu Eny menjadi viral setelah diekspos melalui akun YouTube Bang Brew Tv.
Video yang diunggah juga menjelaskan kronologi kehidupan Tiko dan ibunya.
Melalui kanal YouTube Bang brew Tv, Tiko mengatakan usai ayahnya pergi setelah memilih bercerai dengan sang ibu pada tahun 2011 lalu, mereka hanya hidup berdua karena Tiko merupakan anak semata wayangnya.
Hal tersebut juga menjadi pemicu kesehatan ibu Eny yang semakin menurun hingga mengalami depresi dan bertingkah seperti orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
“Ibu tuh jadi suka ngomong-ngomong sendiri, marah-marah sendiri, yaa pokoknya bisa dibilang ODGJ gitu,” ujar Tiko.
Dikarenakan menjadi lebih sensitif, ibunya jadi lebih sulit dalam bersosialisasi dengan tetangga sekitar. Oleh karena itu ia lebih memilih mengurung diri di rumahnya sejak saat itu.
Tiko juga mengaku akibat meteran listrik yang telah diputus, dirinya hanya mengandalkan air tampungan dari tetangga atau air hujan dalam menunjang kesehariannya.
“Meteran diputus, air nampung nanti tinggal disaring kalau nggak ambil dari tetangga sebelah,” ujar Tiko.
Lantaran sikap Ibu Eny yang sangat sensitif pada kehadiran orang tak dikenalnya, Tiko sempat menolak ketika ibunya diminta untuk dibawa dinas sosial agar dipindahkan ke rumah sakit jiwa.
Alhasil, ia memilih dirinya sendiri untuk menjaga dan merawat sang ibu meski harus mengambil jalan yang cukup berat.
Pasca kisah tersebut naik di media sosial, kediaman Tiko yang diketahui bertempat di Jakarta Timur itu banyak dikunjungi masyarakat untuk turut membantu membersihkan keadaan rumah tersebut sekaligus memeriksa kondisi Ibu Eny.
Sementara itu, seperti yang dikabarkan melalui tayangan YouTube Bang brew Tv, kini Tiko telah mengizinkan Ibu Eny dibawa dinas sosial untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.***
(slmn/jangkara)