Kini Hadir di Indonesia, Terapi Kanker Berdasarkan Pemetaan Genomik Tumor

Jurnalindo.com – Jakarta, 08/12 – Roche dan anak perusahaannya Foundation Medicine Inc. (FMI) bekerja sama dengan PT Kalbe Farma Tbk melalui KALGen Innolab (Kalbe Clinical Laboratory) meluncurkan layanan skrining genomic profiling (CGP) komprehensif menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS).

Layanan skrining baru ini dapat membantu menentukan terapi terbaik untuk pasien kanker berdasarkan pemetaan genom tumor masing-masing pasien.

Dua jenis tes, yang disebut FoundationOne CDx dan FoundationOne Heme, akan tersedia bagi dokter untuk digunakan bersama pasien mereka.

Ujian FoundationOne CDx diindikasikan untuk semua jenis kanker tumor padat dengan menganalisis sampel DNA, sedangkan FoundationOne Heme diindikasikan untuk pasien dengan penyakit hematologi dan sarkoma di semua stadium dengan menganalisis DNA dan RNA pasien.

Kedua tes ini mampu mendeteksi secara komprehensif mutasi pada lebih dari 300 gen yang terkait dengan pertumbuhan kanker. Mutasi ini kemudian menjadi indikasi kecocokan pasien dengan pilihan terapi kanker tertentu, yang dapat membantu dokter dan pasien menentukan terapi terbaik berdasarkan profil genom mereka.

“Perkembangan personalized dan precision medicine saat ini memungkinkan pasien untuk mendapatkan terapi terbaik. Sebagai pelopor pemeriksaan biomolekular kanker di Indonesia, KalGen Innolab terus berusaha berinovasi dan melengkapi rangkaian layanan pemeriksaan yang berperan dalam manajemen terapi pasien,” kata Yuniar Linda, Presiden Direktur PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab) dalam keterangannya pada Kamis.

Baca Juga: Aktris Kirstie Alley Telah Meninggal Karena Kanker
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur Roche Indonesia mengatakan, kehadiran Roche dan FMI di Indonesia merupakan langkah maju yang penting. “Berikan lebih banyak pasien kanker perawatan kesehatan yang dipersonalisasi.”

Kanker di Indonesia merupakan masalah ekonomi kesehatan masyarakat yang utama dan bebannya semakin meningkat. Dengan hampir 400.000 kasus baru di tahun 2020, kita dapat memperkirakan (dalam angka) peningkatan jumlah kasus di tahun 2040 akibat penuaan dan pertumbuhan penduduk. Perjuangan melawan kanker yang lebih baik dan perubahan paradigma dalam penanganan kanker menjadi semakin penting untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

“Pendekatan tatalaksana kanker yang diterapkan saat ini adalah precision medicine, yakni pengobatan yang berdasarkan pola genomik yang ada pada sel kanker. Dalam sel kanker paru misalnya, terdapat berbagai macam oncogenic driver mutation, yang saat ini berpotensi untuk diberikan terapi target. Oleh karena itu, pemeriksaan CGP (Comprehensive Genomic Profiling) ini penting untuk menentukan terapi target yang paling tepat untuk pasien,” kata Dr dr Arif R Hanafi, SpP (K), Pulmonologist Oncologist di RS Kanker Dharmais PKN (Pusat Kanker Nasional).

Sejauh ini, pemeriksaan diagnosis terkait pengobatan kanker di Indonesia masih dilakukan secara bertahap. Skrining pasien kanker untuk stadium selanjutnya hanya dilakukan jika hasil tes awal dilaporkan negatif. Butuh waktu lama bagi dokter untuk mengetahui profil genom tumor dari beberapa mutasi gen pasien untuk menentukan pilihan terapi yang paling tepat.

“Pemeriksaan FoundationOne CDx ini menjadi sebuah milestone layanan KALGen Innolab yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak manfaat bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia serta menjawab tantangan perkembangan dunia sains biomolekular kedokteran,” kata Yuniar.

Baca Juga: Empat Pilar Strategi Penanganan Kanker Disiapkan Kemenkes

Peluncuran inspeksi CGP berbasis NGS ini merupakan kerjasama kedua antara Roche dan KALGen Innolab. Sebelumnya, Roche dan KALGen Innolab berkolaborasi untuk memasarkan tes diagnostik bagi pasien kanker. Kerja sama ini bertujuan untuk mempromosikan obat personalisasi di Indonesia, khususnya untuk pengobatan pasien kanker.(jurnalindo/salman)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *