Draft SNI aksara Kawi dan Pegon telah  diserahkan ke BSN

Jurnalindo.com – Jakarta, 5/12 – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) telah menyerahkan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dalam tulisan Kawi dan Pegon kepada Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Font dan keyboard SNI untuk skrip Kawi dan Pegon telah membuka peluang untuk memperkenalkan dan menggunakan kembali karakter tersebut di dunia modern.

Saat ini, proses perumusan SNI aksara Kawi dan Pegon sedang berjalan dan diharapkan selesai tahun depan, ujar Mayastria Yektiningtyas, ahli madya analisis standardisasi selaku koordinator Kelompok Substansi Pengembangan Standar Transportasi dan Teknologi Informasi BSN, dalam sebuah kesempatan. siaran pers, Senin.

Baca Juga: Batik Indonesia Makin Mendunia, Pemain NBA Justin Holiday Bangga Kenakan Batik Indonesia

“Perumusan amandemen atau revisi SNI tersebut diproyeksikan sudah bisa ditetapkan pada pada tahun 2023,” ungkap Maya.

Temu Teknis kedua dengan anggota Komisi Teknis (Komtek) 35-02 Komunikasi Digital rencananya akan digelar pada 28 November mendatang.

Nantinya, aksara Pegon akan menjadi bahasan utama pada technical meeting kedua ini, sedangkan aksara Kawi menjadi bahasan utama pada technical meeting pertama pada 3 Oktober mendatang. Dalam hal ini pun, PANDI memantau prosesnya.

Dalam kaitan ini, Ilham Nurwansah, salah satu penganjur rancangan standar aksara Kawi, berpendapat bahwa masuknya aksara Kawi dalam Unicode dan standar nasional akan membuka peluang besar untuk digunakan di masa mendatang untuk keperluan penelitian.

“Masuknya aksara Kawi ke standar unicode dan kini ke Standar Nasional Indonesia, tentu semakin membuka peluang aksara ini untuk diperkenalkan dan digunakan kembali dalam dunia modern, baik untuk pengembangan penelitian epigrafi, filologi maupun teknologi informasi,” tutur Ilham.

Baca Juga: Ayu ting ting kembali denga gaya Rambut Baru bak artis Korea

Di sisi lain, Diaz Nawaksara yang juga penggambar jenis huruf Pegon menilai apa yang saat ini diupayakan bisa menjadi terobosan baru bagi penggunaan Pegon di kalangan keagamaan.

“Aksara Pegon adalah salah satu aksara Nusantara yang paling banyak penggunanya dan masih dipakai hingga saat ini. Melalui Standardisasi font dan papan ketik yang diajukan ke BSN, harapannya Aksara Pegon bisa tetap eksis di ranah digital dan relevan dengan kemajuan teknologi sebagai penunjang fasilitas pendidikan, keagamaan, atau kebutuhan penulisan lainnya yang menggunakan aksara Pegon,” tandasnya.(jurnalindo/salman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *