Langkah strategis memulihkan start up dengan Merah Putih Fund

Jurnalindo.com, JAKARTA, 25/11 – Asosiasi Startup melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk menggunakan Dana Merah Putih pemerintah untuk membantu startup menghadapi badai start-up.

“Merah Putih Fund sudah waktunya diefektifkan,” kata Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (ATSINDO) Handito Joewono kepada ANTARA, Jumat.

Dana Merah Putih merupakan fasilitas co-funding BUMN untuk startup yang diluncurkan pemerintah tahun lalu. Pendanaan tersebut difokuskan untuk mendorong startup lokal menjadi unicorn dengan nilai US$300 juta atau sekitar Rp4,7 triliun.

Dana Merah Putih mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan pada pertengahan tahun ini.

Menurut Handito, Dana Merah Putih dibutuhkan di saat seperti ini agar startup Indonesia tidak bergantung pada sumber pendanaan dari luar negeri, terutama Amerika Serikat.

Suku bunga di Amerika Serikat akhir-akhir ini terus meningkat, mendorong investor dari negara tersebut untuk mengatur ulang strategi investasinya. Disarankan agar startup tidak hanya fokus di Amerika Serikat, tetapi juga memperhatikan pergeseran pemetaan bisnis global.

Saat ini, menurut Handito, China, Taiwan, dan Korea Selatan sedang berkembang dari segi startup, sehingga para pelaku startup Indonesia perlu memperhatikan apa yang sedang dikembangkan di ketiga negara tersebut.

Baca Juga: Pulau Seribu dipromosikan Disparekraf DKI Jakarta di Sail Tidore Expo

Perubahan lanskap bisnis global juga memengaruhi startup di Indonesia karena perubahan investasi. Mau tidak mau, startup perlu menekan biaya pengembangan, termasuk biaya promosi dan downsizing.

“Uang yang beredar berkurang, sementara tenaga kerja harus dibayar,” kata Handito.

Startup perlu mengurangi promosi yang tidak perlu dan mengurangi tenaga kerja yang dalam jangka pendek tidak produktif.

Handito melihat dua langkah itu perlu dilakukan supaya startup lebih sehat dari segi keuangan dan lebih kuat menghadapi tantangan. Startup perlu memiliki ketangkasan untuk menyikapi perekonomian dunia yang dibayangi resesi.

Jika kondisi ekonomi tahun depan suram, menurut Handito, startup sudah mengurangi masalah supaya mereka bisa bergerak lebih lincah dalam menangkap peluang. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *