Perusahaan kuliner Hangry rayakan tiga tahun, yuk cari tahu rencana tahun depan

Jurnalindo.com, JAKARTA, 17/11 – Perusahaan kuliner multibrand Hangry yang baru saja merayakan hari jadinya yang ketiga mengungkapkan rencana untuk mengembangkan merek makanan baru yang akan diluncurkan pada 2023.

“Setelah mengakuisisi Accha, kami masih proses menyebarkannya ke 80-an outlet Hangry,” kata President of Hangry Andreas Resha di Jakarta, Kamis.

Setelah proses tersebut selesai, Andreas menyatakan Hangry akan fokus mengembangkan brand yang sudah dikenalkan secara internal yang kemungkinan akan diperkenalkan tahun depan.

Hangry yang didirikan pada akhir tahun 2019, awalnya fokus pada layanan pesan antar, dan mulai membuka restoran dine-in.

Nama merek dalam perusahaan termasuk Moon Chicken oleh Hangry, San Gyu oleh Hangry, Ayam Koplo oleh Hangry, dan Dari Pada oleh Hangry. Accha telah menjadi merek kelima di perusahaan ini.

Setelah itu, Hangry juga meluncurkan mereknya sendiri, yakni Wai Thai Food by Hangry Agustus lalu dan Pizza Gang by Hangry.

 

Ia menjelaskan, alasan Hangry mengembangkan begitu banyak brand adalah untuk selalu menawarkan sesuatu yang baru agar konsumen tidak bosan.

Manager Marketing Brand Makanan Hangry Wai Thai Yohan Ariowibowo menjelaskan, makanan bercita rasa Thailand menjadi pilihan brand Hangry market karena pihaknya sampai pada kesimpulan bahwa rasa Thailand mulai diterima di Indonesia.

“Kami melihat 68 persen orang Indonesia sangat menyukai makanan Thailand dan 41 persen tersebut mengonsumsi 2-3 kali makanan Thailand dalam beberapa bulan tersebut,” kata Yohan.

Lewat jenama ini, dia ingin membawa makanan Thailand yang autentik dengan porsi yang pas.

Dalam kurun tiga tahun, Hangry punya 1,6 juta pelanggan unik dan telah menjual 1,8 juta porsi makanan dan minuman.

Baca Juga: Program Bapak Asuh Anak Stunting, Pemkab Pati Tingkatkan Generasi yang Berkualitas

Kenormalan baru
Andreas menjelaskan perkembangan layanan pesan antar makanan yang sudah pesat jadi semakin cepat ketika pandemi terjadi. Itulah alasannya mengapa perusahaan tersebut masih menjadikan layanan antar makanan menjadi bisnis utama.

Saat ini, Hangry memiliki sekitar 50 outlet di Jabodetabek untuk layanan pesan antar makanan, hanya tiga outlet yang dibuat khusus untuk makan di tempat.

Menurut Yohan, perilaku konsumen saat awal pandemi dan saat ini mulai berubah. Menuju kenormalan baru, orang-orang yang tadinya berdiam diri di rumah mulai aktif kembali beraktivitas ke luar rumah.

Itu menjadi tantangan untuk perusahaan agar bisa tetap relevan dan memberi pelayanan optimal.

“Sudah mulai banyak offline, tidak fokus jasa delivery saja, itu tantangannya,” kata Yohan.

Andreas menambahkan ada tren perilaku konsumen yang tidak berubah saat mencari makanan, yakni layanan yang praktis dan cepat. Hal itu masih berlaku meski konsumen yang tadinya berada di rumah saja kembali beraktivitas ke luar rumah.

Dalam perayaan ulang tahun ketiga, Hangry memberikan sejumlah penawaran seperti diskon di layanan pesan antara, diskon pembelian takeaway dan diskon di seluruh outlet. (Slmn/Antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *