Field Museum Chicago, Tim angklung Indonesia tampil memukau

Jurnalindo.com – Konser di Field Museum, Chicago, Amerika Serikat digelar tim Muhibah Angklung asal Jawa Barat yang bekerja sama dengan KJRI Chicago dan berhasil memukau sekitar 400 pengunjung pada Rabu (13/7).

Sudah waktunya kebudayaan Indonesia unjuk gigi di Chicago, kata Konjen RI di Chicago Meri Binsar Simorangkir.

“Masuknya penampilan angklung di salah satu museum terbaik di dunia, bahkan diberikan tempat kehormatan di Stanley Field Hall, tempat utama di Field Museum, menunjukkan bahwa budaya Indonesia berkualitas tinggi dan mampu memenangkan hati warga AS,” kata dia dalam keterangan tertulis KJRI Chicago, Kamis.

Meri mengatakan bahwa salah satu cara yang paling efektif untuk menarik perhatian warga asing adalah dengan penampilan budaya melalui musik.

“Penampilan Tim Muhibah Angklung ini adalah salah satu contoh terbaik bagaimana musik bisa menjembatani dua negara yang sejatinya berlokasi sangat jauh satu sama lain,” tutur dia.

Tim Muhibah Angklung adalah grup pecinta kesenian Jawa Barat yang sudah memenangi beberapa penghargaan internasional dan telah melanglang buana ke Eropa, Australia, dan kali ini AS.

Setelah tampil di Times Square, New York dan Smithsonian Institute di Washington DC, Tim Muhibah Angklung unjuk gigi di Chicago, menampilkan medley lagu-lagu dan tarian tradisional seperti Jali-Jali, Yamko Rambe Yamko, Badindin dan Lalayaran, serta beberapa lagu internasional seperti New York New York, When You Believe, dan Li Biamo Ne’ Lieti Calici dari opera La Traviata.

Para penonton yang kebanyakan adalah warga Amerika tampak terpesona menikmati konser yang berlangsung selama 2x 30 menit.

Mulai dari lagu yang syahdu mendayu, penampilan tarian yang luwes menggoda, sampai dengan tarian penuh semangat yang sukses menghentak penonton, tim Muhibah Angklung dengan piawai menunjukkan pesona angklung.

Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat dengan pengunjung Field Museum dalam acara Meet The Scientist di mana para penonton bisa mengobrol dengan wakil tim dan bahkan mencoba memainkan angklung.

Di akhir acara, penonton diajak bermain bersama dengan lagu sederhana bertajuk Edelweiss dari the Sound of Music. Tawa pecah saat para penonton pelan-pelan belajar bagaimana membunyikan angklung sesuai dengan arahan.

Ketua Tim Muhibah Angklung Maulana Syuhada menyampaikan rasa takjubnya bisa bermain di Field Museum.

“Bahkan saat lewat saja tadi saya sudah terpesona melihat bangunan Field yang megah sekali. Merupakan kehormatan besar bagi saya untuk bisa tampil di sini dan mewakili Indonesia, serta lebih memperkenalkan nama Indonesia lebih jauh lagi ke masyarakat AS,” kata dia.

Direktur untuk Kerja Sama Pemerintah dan kurator Field Museum Liza Niziolek mengatakan bahwa konser ini berlangsung atas kerja sama erat KJRI Chicago dan Field Museum.

“Beberapa bulan yang lalu, kami mengadakan pertemuan dengan KJRI Chicago dan kami mendengar tentang kesempatan ini. Kami sangat menyukai ide penampilan konser ini dan langsung menyambut dengan baik,” ujar dia.

Liza Niziolek menyampaikan rasa takjubnya atas kualitas musik yang dimainkan.

“Luar biasa dan saya bisa melihat semua penonton pun merasakan hal yang sama. Saya sudah mendapatkan banyak pertanyaan mengenai konser musik ini, mulai dari anggota Field Museum sampai dengan para donor dan penyandang dana. Responsnya luar biasa,” kata dia.

Dengan kerja sama yang baik, Liza Niziolek juga menyampaikan harapannya bahwa Indonesia bisa mempunyai eksibisi permanen di Field Museum.

“Akan bagus sekali untuk Indonesia untuk dapat ditampilkan permanen di Field Museum,” kata dia.

Seorang warga Chicago, Jeff Duggan, mengatakan bahwa angklung adalah alat musik yang sangat menarik.

“Saya datang ke Field hari ini bukan untuk konser, tapi saya senang bisa menonton konser ini. Angklung adalah alat musik yang sangat menarik. Very unassuming, tetapi saat dimainkan, suaranya enak sekali,” kata dia.

Tim Muhibah Angklung akan melanjutkan perjalanan ke Burley, Idaho untuk bermain di Magic Valley Folk festival dan ke SpringVille, Utah untuk bermain di World Folkfest.
(ara/iva)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *