jurnalindo.com – Jerawat memang menjadi permasalahan wajah yang cukup menyita perhatian Kita. Adanya sebum yang menyumbat pada pori-pori ditengarai menjadi faktor terbanyak penyebab munculnya jerawat. Kondisi ini tentu memberikan efek kurang PD serta tidak nyaman karena rasa sakit pada wajah.
dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) mengatakan ketika kita mengalami permasalahan wajah seperti ini, sebaikanya tidak menggunakan skincare kosmetik terlebih dahulu sebelum masalah jerawat teratasi.
“Saat masalah jerawatnya sudah tertanggulangi dan stabil baru masuk pada fase skincare” ujarnya
Produksi kelenjar sebum yang berlebihan, ketidakseimbangan hormonal dan sumbatan kelenjar minyak di kulit adalah hal-hal yang menyebabkan timbulnya jerawat.
Selanjutnya, dilihat dari sisi penanganan mengingat jerawat yang dikategorikan sebagai penyakit maka kondisi ini perlu mendapatkan pengobatan secara medis.
“Karena jerawat masuk kategori penyakit, ya tentu jerawat itu harus diobati secara medis, tidak diobati dengan pengobatan non-medis, karena memang terbukti itu penyakit,” tambah Anthony.
Penanganan medis melalui obat- obatan racik ataupun oles sangat diperlukan. Namun hal ini juga tergantung pada tingkat keparahan jerawat. Pada kondisi tertentu sampai membutuhkan laser dan suntikan. Namun jika jerawat yang muncul hanya satu dua maka membeli obat di apotik cukup menjadi solusi.
“Tetapi bila Anda melihat dalam tiga sampai lima hari jerawatnya tidak kunjung lebih membaik dengan menggunakan obat bebas, sudah saatnya Anda mendapatkan pertolongan untuk mengobati jerawat,” saran Beliau
Pada kondisi ini, mengobati jerawat membutuhkan kesabaran serta ketekunan tidak bisa langsung instan sehari dua hari sembuh. Skincare yang beredar merupakan produk perawatan atau kosmetik yang dijual bebas tanpa resep sesuai kondisi kulit kita. Sedangkan skin treatment merupakan pengobatan dengan pemberian obat yang mempertimbangkan keadaan serta kebutuhan kulit.
***