JurnalIndo.comJAKARTA, 31/12 – Koordinator Unit Pelayanan Operasional (Korsatpel) dan Kemitraan Stasiun Terpadu Pulo Gebang Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya memperkirakan puncak arus mudik pada musim liburan Natal dan Tahun Baru pada 2 Januari. 3 2023.
“Antisipasi pertemuan sebelumnya 2-3 Januari,” kata Hendra saat ditemui di Pos Terpadu Polo Jibang, Sabtu.
Komandan Regu (Danru) 4 Terminal Terpadu Pulo Gebang Bonari menambahkan, puncak intensitas di Terminal Terpadu Pulo Gebang diperkirakan terjadi pada malam hingga pagi hari.
Baca Juga: Royal Enfield berinvestasi dalam perusahaan sepeda motor listrik Spanyol
Tengah malam, dini hari, sampai jam enam pagi. Jadi dari daerah seperti Nusa Tenggara, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sumatera, kata Bonari.
Mengantisipasi peningkatan kepadatan penumpang mudik, Hendra mengatakan, Stasiun Terpadu Polo Jebang akan menerjunkan petugas dalam tiga shift.
“Sebenarnya di sini bekerja 24 jam, dan kami memiliki petugas yang standby selama 24 jam yang terbagi dalam tiga shift. Untuk petugas operasional sendiri, per shift ada kurang lebih 20 orang, ditambah lima orang yang bertugas untuk check in dan out penumpang di sistem,” jelas Hendra.
Selain itu, Hendra mengatakan para petugas juga akan dibantu oleh instansi-instansi seperti TNI dan Polri untuk memastikan keamanan di area terminal.
Lebih lanjut, ujar dia, Terminal Terpadu Pulo Gebang juga memiliki sekitar 90 titik kamera pengawas atau CCTV.
“Jadi penumpang yang datang ke sini, baik itu pagi hari maupun malam hari, tetap merasa aman,” katanya.
Bagi penumpang yang akan melakukan perjalanan melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Hendra mengimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan air dan sabun.
“Dan jangan lupa juga untuk siapkan persyaratan perjalanan seperti KTP, tiket, dan aplikasi PeduliLindungi,” pungkas Hendra.
(slmn/antara)