Harapan KPK agar alumni DLA 2022 terapkan transformasi digital cegah korupsi

JurnalIndo.comJAKARTA, 29/12 – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron berharap lulusan Digital Leadership Academy (DLA) 2022 dapat menerapkan transformasi digital untuk mencegah tindak pidana korupsi.

“Kami berharap Anda semua menjadi pemimpin di bidang transformasi digital, dan kami yakin ketika mengukur digitalisasi akan lebih efisien dan efektif, maka proses transformasi digital ini secara tidak langsung akan menyebabkan hilangnya penipuan dan kerugian. rugi korupsi,” kata Ghufron dalam gala dinner wisudawan DLA 2022 di Jakarta, Rabu (28/12) malam.

Ghufron melihat transformasi digital sebagai bagian integral dari era Industri 4.0. Dikatakannya, melalui transformasi digital diharapkan dapat menghadirkan fleksibilitas, aksesibilitas, penyederhanaan, efisiensi dan efektivitas.

Baca Juga: Cuci Muka Pakai Sabun Mandi, Adakah Efek Sampingnya

Dan beri contoh, dengan transformasi digital, prosedur panjang untuk menangani berbagai hal bisa lebih objektif dan sederhana. Selain itu, transformasi digital juga dapat memfasilitasi konsolidasi data untuk mencegah terjadinya duplikasi data.

“Ketika penyederhanaan terjadi, fleksibilitas terjadi, dan integrasi data menjadi lebih efektif dan efisien, maka di era penipuan seperti ini, kecurangan atau kecurangan akan berkurang,” katanya.

Ghufron berharap program Digital Leadership Academy (DLA) 2022 yang dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi titik awal pencapaian transformasi digital di berbagai sektor, baik swasta maupun publik.

Harapannya, dengan semakin masifnya penerapan transformasi digital oleh lulusan DLA 2022, dapat berdampak pada penurunan angka tindak pidana korupsi di berbagai sektor.

“Yang kami harapkan adalah digitalisasi dilakukan di setiap sektor yang menjadi kewenangan Anda. Kami berharap setiap pelayanan publik atau proses bisnis dilakukan secara digital, kami berharap tidak mungkin melakukan proses, karena Misalnya, data yang disalahkan, duplikasi data, dll. Ini adalah celah korupsi,” kata Ghufron.

Program DLA 2022 diikuti oleh 550 peserta, di mana 94 persen di antaranya dinyatakan lulus. Adapun para peserta berasal dari pimpinan eksekutif perusahaan swasta hingga para pembuat kebijakan publik.

Sejak 2019, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan program pelatihan digital bagi pemimpin baik dari sektor publik maupun sektor privat yang berpengaruh pada pembuatan regulasi dan keputusan penting.

Program ini berbentuk kelas kilat dengan durasi pelatihan rata-rata tiga minggu, dalam kelas itu para peserta akan mendapatkan pembekalan substantif, pelatih, pembuatan rancangan kerja, hingga rencana aksi berupa implementasi digital terkait kepemimpinan serta pengambilan keputusan.

Pelaksanaan pelatihan program DLA tahun ini dimulai pada Juli sampai September 2022.

Diharapkan dengan masifnya program pelatihan untuk para talenta digital, Indonesia bisa mewujudkan visinya menjadi bangsa digital atau digital nations yang bersaing di tingkat global.

(slmn/antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *