Jurnalindo.com – Jakarta, 14/12 – Mantan pemain bulu tangkis nasional Greysia Polii mengungkapkan bahwa nutrisi, termasuk susu dan sekolah, berperan dalam karir bulu tangkisnya hingga pensiun.
“Waktu kecil saya diajari untuk mendapatkan nutrisi yang tepat. Kalau mau kuat minum susu, makan sayur. Sampai sekarang saat saya sudah pensiun pun setiap pagi minum susu sebuah keharusan,” ujar dia dalam konferensi pers virtual “Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia”, Rabu.
Selain suplemen makanan, Greysia juga mengonsumsi suplemen makanan. Saat berlatih bulu tangkis di asrama, ia teringat pernah diingatkan ibunya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
“Mama saya waktu di asrama karena tidak bisa kontrol anaknya 24 jam, jadi dia selalu telepon saya, ingatkan. Makan sehat, minum susu segala macam,” kata dia.
Tidak hanya pola makan, bagi Greysia pola asuh juga penting. Menurutnya, pendidikan terutama melalui sekolah membantu membangun ketahanan terutama mental sebagai seorang atlet.
“Keluarga saya menyarankan saya mau jadi juara dunia tetapi tidak boleh melupakan sekolah, edukasi karena membantu karir saya di bulu tangkis,” tutur dia.
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu mengaku mulai berlatih bulu tangkis sejak usia lima tahun. Sejak lulus sekolah menengah pertama (SMP), ia bangun jam 5 pagi dan berolahraga jam 7 pagi setiap hari.
Baca Juga: Hasto secara resmi membuka turnamen bulutangkis antar ormas kepemudaan di GBK Area Senayan
Setengah jam kemudian Greysia pergi ke sekolah. Ia kemudian berlatih bulu tangkis lagi dari pukul 15.00 hingga 19.00.
“Jam 20.00 sekolah lagi. Kalau saya flashback, saya enggak kuat kalau tidak ada nutrisi,” tutur dia yang berasal dari Sulawesi Utara itu.
Greysia mengatakan, proses yang dilaluinya untuk menjadi atlet bulutangkis dan menjadi juara tidak singkat namun relatif panjang. Tekadnya untuk menjadi juara sudah terbentuk sejak kecil.
“Memang, kegigihan yang saya rasakan terbentuk dari kecil. Waktu kecil kita tidak merasakan. Tetapi, karena dipupuk setiap hari sampai pada akhirnya terbentuk karakter kuat dan tangguh,” demikian kata dia. (jurnalindo/salman)