Daftar Tradisi Imlek yang Terlupakan, Jaman Dulu Menjadi Hal yang Wajib dan Bermakna

Jurnalindo.com – Daftar tradisi Imlek yang terlupakan ini berisi informasi tentang beberapa adat istiadat yang dulunya bermakna dan sakral. Tahun Baru Imlek merupakan perayaan yang paling ditunggu-tunggu khususnya bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia.

Dalam merayakan tahun baru Imlek, tentunya setiap negara memiliki tradisi yang berbeda-beda. Salah satu yang menarik dari hari raya ini adalah angbao yang merupakan tradisi yang sering dilakukan hingga saat ini.

Tujuannya juga uang “keberuntungan”. Namun, masih banyak tradisi Imlek lainnya yang justru menjadi hal besar dan ditinggalkan di era yang semakin modern ini.

Baca Juga: Info! Twitter Menyediakan Paket Berlangganan Bebas Iklan

Berikut daftar tradisi Imlek yang terlupakan, seperti berhasil dirangkum dari laman South China Morning Post, Senin (23/1).

Tidak keramas dua hari

Daftar pertama tradisi Tahun Baru Imlek yang terlupakan adalah tidak mencuci rambut selama dua hari. Legenda mengatakan bahwa dua hari pertama Tahun Baru Imlek adalah hari kelahiran dewa air.

Dalam hikayat yang dikisahkan kepada dewa air, ia akan terluka jika ada warganya yang mencuci rambut dan pakaiannya. Selain itu, ada juga yang menganggap kata “rambut” dalam bahasa Mandarin dan Kanton terdengar seperti booming.

Oleh karena itu, mereka percaya bahwa mencuci rambut berarti menghilangkan kemakmuran untuk tahun depan. Akibatnya, banyak orang yang menunda kegiatan mencuci dan keramas selama dua hari tersebut.

Namun, tradisi ini banyak diabaikan, terutama di belahan dunia subtropis seperti Hong Kong yang udaranya lebih lembap.

Menyambut Dewa Dapur

Daftar tradisi imlek yang dilupakan yang lain adalah menyambut dewa dapur atau dewa kompor yang bakal mengunjungi setiap rumah tangga selama bulan ke-12 tahun lunar. Konsep ini mirip dengan Sinterklas, Dewa ini akan kembali dan melaporkan ke kaisar Giok tentang apa yang telah dilakukan pemilik dapur pada sepanjang tahun lalu.

Dengan demikian banyak sekali pemilik rumah yang memberikan suguhan makanan manis seperti kue gula, panekuk goreng, hingga sup buncis sebelum malam tahun baru sebagai persembahan kepada dewa dapur, dengan harapan dia akan mengatakan hal-hal manis tentang mereka selama penilaian.

Bukan seperti sinterklas yang tak dikenal dengan menerima ‘suap’, orang akan menyambut dewa dapur dengan kembali ke kompor mereka dan membakar dupa dan uang kertas khusus dan ritual ini jarang dilihat kini sebab banyak keluarga yang telah pindah ke rumah modern tanpa memiliki tungku memasak tradisional.

Membuka Tahun dengan Pesta

Daftar tradisi imlek yang dilupakan membuka tahun baru dengan pesta. Seperti salah satu cerita rakyat terkenal di Tiongkok yang dikenal dengan Nian atau Nian Shou yang digambarkan sebagai makhluk buas raksasa.

Makhluk ini hidup di dalam dasar laut, gunung ataupun hutan. Makhluk mitologi satu ini gampang mengamuk di desa setiap tahunnya dan menghancurkan rumah serta melahap penduduk desa. Secara turun-temurun, disebutkan jika Nian ini takut dengan suara keras.

Maka penduduk sekitar menuangkan bubuk mesiu ke dalam batang bambu kering dan melemparkannya ke dalam api. Kebisingan yang dihasilkan ketika meledak dipercaya membuat Nian takut. Petasan masih digunakan mengusir roh jahat belakangan ini. Dilambangkan dering tahun lama, kemudian tiga petasan besar dinyalakan untuk menyambut tahun baru, semakin keras mereka, semakin baik kemakmuran selama 12 bulan ke depan.

Tidak Boleh Mengepel Lantai

Daftar tradisi imlek yang dilupakan selanjutnya tidak boleh mengepel lantai. Hal ini biasanya dilakukan sepanjang lima hari.

Karena mereka meyakini dengan menyapu lantai, membuang air dan membuang sampah dari rumah secara tradisional akan menandakan hilangnya keberuntungan dan kekayaan yang akan datang di tahun baru. Ini menjadi alasan mengapa orang memilih untuk tidak mengepel lantai atau pun membuang sampah.

Meski kebiasaan ini jarang terlihat di kota-kota besar namun ternyata memang masih dipraktikkan di beberapa desa di Tionghoa.

Tinggal di Rumah pada Hari Ketiga

Daftar tradisi imlek yang dilupakan selanjutnya ialah tinggal di dalam rumah pada hari ketiga. Hari ketiga dari tahun baru Imlek dikenal sebagai hari anjing merah yang menurut cerita rakyat Tiongkok adalah dewa kemarahan.

Ia berkeliaran pada hari ketiga tahun bar Imlek dan mereka yang bertemu dengannya akan bernasib buruk. BUkan hanya itu, propaganda anti-anjing, atau scarlet dog berima dengan scarlet mouth yang artinya bertengkar dengan keluarga dan tetangga.

Ini menjadi penyebab mengapa banyak orang memilih untuk tinggal di rumah dan tidak mengunjungi atau menerima orang lain untuk menghindari pertemuan yang tak disengaja dengan anjing merah.

(slmn/merdeka.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *