Jurnalindo.com – Banyak orangtua pernah menghadapi momen ketika anak mereka tiba-tiba mengambil spidol atau crayon, dan mulai mencoret tembok rumah.
Meskipun hal ini mungkin membuat stres serta darah tinggi, ada beberapa alasan mengapa anak suka sekali mencoret tembok:
1. Ekspresi Kreatif
Salah satu alasan utama di balik kecenderungan anak untuk mencoret tembok adalah ekspresi kreatif.
Anak-anak sering memiliki dorongan kuat untuk mengekspresikan diri, dan mencoret tembok adalah salah satu cara mereka melakukannya.
Mereka melihat tembok sebagai kanvas kosong yang menarik untuk menggambar, mewarnai, dan mengekspresikan ide-ide mereka.
2. Keinginan Bereksperimen
Anak-anak adalah penjelajah alam. Mencoret tembok adalah cara mereka belajar tentang tekstur, warna, dan perbedaan antara permukaan. Cara ini adalah bentuk eksperimen yang alami dalam perkembangan mereka.
3. Menandai Wilayahnya
Dalam beberapa kasus, anak-anak mencoret tembok sebagai cara untuk menandai wilayah mereka atau menunjukkan kehadiran mereka di dalam rumah. Ini mungkin tanda pertumbuhan dan perkembangan mereka.
4. Pengaruh Lingkungan
Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat di sekitar mereka.
Jika mereka melihat orang dewasa atau saudara mereka mencoret tembok, mereka mungkin menganggap itu sebagai tindakan yang sah.
Oleh karena itu, penting bagi orang dewasa untuk memberikan contoh yang baik dalam merawat rumah.
5. Sensasi Melukis Besar
Bagi anak-anak, melukis atau mencoret tembok mungkin memberikan sensasi yang berbeda dari melukis di atas kertas atau kanvas.
Mereka dapat merasa lebih bebas dan kreatif ketika memiliki permukaan yang lebih besar untuk digunakan sebagai media ekspresi.
6. Ketertarikan pada Warna dan Bentuk
Anak-anak sering tertarik pada warna dan bentuk. Mencoret tembok memberi mereka kesempatan untuk mengeksplorasi konsep-konsep ini secara lebih mendalam.
Sementara mencoret tembok bisa menjadi tantangan bagi orangtua, penting untuk memahami alasan di balik perilaku ini.
Sebagai alternatif, Anda dapat mengalihkan minat kreatif anak ke kertas atau permukaan yang lebih sesuai dan memberikan batasan yang jelas tentang apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan.
Dengan pendekatan yang baik, Anda dapat membantu anak mengembangkan kreativitas mereka tanpa merusak tembok rumah.