Jurnalindo.com – Pendapat mengenai perempuan lebih suka mengalah ketimbang laki-laki merupakan sebuah fakta.
Pada prosesnya meskipun sama-sama memiliki rasa gengsi dan citra diri, perempuan memiliki naluri alamiah untuk mendahulukan kepentingan dan perasaan orang lain.
Oleh sebab itu tidak jarang kita dengar dalam sebuah bahtera rumahtangga ada istilah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) itu dikarenakan perempuan bukan tidak mampu membalas, tapi perempuan cenderung menerima dan mendahulukan perasaan lawannya.
Posisi perempuan yang selalu mengalah tersebut juga dibenarkan menurut ahli psikologi. Kaitannya dengan ini, seorang psikolog menganalogikan kehidupan perempuan dalam sebuah pernikahan.
“Ada dua faktor yang mendorong perilaku tersebut yakni internal dan eksternal. Faktor internal karena ada yang namanya dorongan untuk memiliki self image yang positif” Ucap psikolog klinis dari Ciputra Medical Center dan Smart Mind Center Frisca Melissa Iskandar, M.Psi.
Faktor eksternal adalah peran perempuan sebagai ibu atau istri yang memang lazimnya menjadi pengayom rumah tangga.
Manusia akan berusaha memenuhi satu jenjang kebutuhan terlebih dahulu. Setelah jenjang pertama terpenuhi, maka manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan yang ada di jenjang berikutnya,” kata Frisca.
Pertama adalah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling mendasar atau kebutuhan primer, seperti makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
Manusia akan memenuhi kebutuhan fisiologis terlebih dahulu sebelum ia beranjak ke kebutuhan berikutnya. Sebab, kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling kuat dan mendesak pemenuhannya.
Kedua adalah kebutuhan rasa aman yang meliputi kebutuhan keamanan dan perlindungan dari bahaya fisik dan emosi.
Ketiga kebutuhan sosial yang meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa memiliki, bersosialisasi, penerimaan, dan persahabatan.
Keempat kebutuhan penghargaan meliputi faktor-faktor internal seperti harga diri, otonomi, dan prestasi serta faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.
Kebutuhan penghargaan atau disebut juga kebutuhan untuk aktualisasi diri merupakan hak untuk memperoleh dan kewajiban untuk meraih atau mempertahankan pengakuan dari orang lain. Oleh karena itu inilah alasan wanita sering mengalah terhadap lawannya.
(Nawa)