jurnalindo.com – Perselingkuhan menjadi fenomena yang kembali mencuat beberapa tahun terakhir. Adanya hubungan yang kurang sehat antar pasangan disinyalir menjadi penyebab paling umum terjadinya perselingkuhan.
Namun, selingkuh juga dapat terjadi karena adanya kebiasaan, seperti terlalu nyaman berkarib dengan orang lain selain pasangan.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui tanda-tanda pasangan Anda sedang tidak setia. Pasalnya, jika Anda menutup telinga justru membuat perselingkuhan semakin berlarut tanpa solusi, dan tentu hal ini tidak sehat bagi hubungan Anda.
Berikut ini tanda pasangan Anda mempunyai seseorang di hati selain Anda.
1. Pasangan Tiba-tiba berubah
Tanda-tanda umum adanya perselingkuhan dalam hubungan di antaranya pasangan memberikan kasih sayang yang tak biasa dan berlebihan secara tiba-tiba.
“Ini bisa terjadi misalnya saat si dia yang biasanya cuek dan tidak terlalu menunjukkan kasih sayang secara nyata, tiba-tiba jadi orang yang paling romantis di dunia,” ujar Psikolog dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto.
2. Menjelekkan orang lain tiba-tiba
Pasangan menjelek-jelekkan seseorang secara tiba-tiba. Menurut Kasandra, perilaku tersebut merupakan cara untuk menutupi kesalahan dan mengurangi rasa curiga pasangannya.
“Pasangan yang selingkuh bisa tiba-tiba menjelekkan atau merendahkan orang lain karena orang tersebut adalah saksi mata atau yang mengetahui dia berselingkuh,” tambah Kasandra.
3. Mengangkat telepon sembunyi-sembunyi,
Perilaku lainnya yang dapat menjadi tanda perselingkuhan, lanjut dia, di antaranya mengangkat telepon sembunyi-sembunyi, meningkat atau menurunnya hubungan seksual, dan pasangan menjadi tiba-tiba sibuk.
4. Sering bepergian tidak jelas
Tanda terakhir adalah sering bepergian tidak jelas. Hal ini terjadi karena pasangan Anda hendak menemui orang yang sedang ia sayang selain Anda.
Jika hal ini sering terjadi maka tidak ada salahnya Anda bertanya baik-baik. Jika pasangan menolak menjelaskan maka Anda bisa mengikutinya diam-diam ketika pergi.
Alasan seseorang melakukan perselingkuhan di antaranya adanya kecemasan menghadapi masa transisi seperti memiliki anak pertama, anak memasuki usia remaja, anak yang telah dewasa dan mulai meninggalkan rumah, dan memasuki masa pensiun.
Perselingkuhan juga dapat terjadi sebagai pelarian dari pernikahan yang tidak membahagiakan, tidak tercapainya harapan dalam pernikahan, perasaan kesepian, kebutuhan seks yang tidak terpenuhi dalam pernikahan, ketidakhadiran pasangan baik secara fisik maupun emosional, dan terbukanya kesempatan untuk melakukan perselingkuhan seperti mudah bertemu lawan jenis di tempat kerja. (Nawa)