Jurnalindo.com – Kecemasan sering kali diidentifikasikan sebagai gangguan kesehatan jiwa yang banyak dialami oleh masyarakat dunia, jika tidak ditangani dengan benar hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Menurut laman antaranews, kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres. Ini adalah perasaan takut atau khawatir yang dapat disebabkan oleh kombinasi faktor yang diyakini para peneliti berkisar dari genetika, lingkungan hingga kimia otak.
Beberapa gejala umum kecemasan termasuk, peningkatan denyut jantung, pernapasan cepat, gelisah dan kesulitan berkonsentrasi.
Dalam hal ini, ada perbedaan antara kecemasan sehari-hari dan gangguan kecemasan. Merasa cemas tentang sesuatu yang baru atau stres adalah kecemasan biasa, tetapi ketika sampai ke titik yang tidak terkendali atau berlebihan dan mulai mempengaruhi kualitas hidup, itu bisa menjadi gangguan.
Kecemasan dapat diobati dengan berbagai cara. Salah satu pilihan pengobatan yang umum adalah terapi perilaku kognitif (CBT), dengan cara memberi suatu alat pada seseorang untuk mengatasi kecemasan ketika itu terjadi.
Ada juga obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat penenang.
Namun, jika Anda ingin menempuh cara yang lebih alami, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu memerangi kecemasan.
Anda dapat melakukan penyesuaian terhadap kebiasaan, seperti olahraga, tidur, dan diet. Anda juga dapat mencoba sesuatu yang benar-benar baru, seperti aromaterapi atau meditasi. Apa pun tuntutan gaya hidup Anda, ada cara alami untuk membantu mengurangi kecemasan bagi semua orang.
1. Tetap aktif
Olahraga teratur bukan hanya tentang kesehatan fisik, ini juga bisa sangat membantu kesehatan mental.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan namun melakukan aktivitas fisik intensitas tinggi lebih terlindungi dari gejala kecemasan yang berkembang. Ini bisa karena berbagai alasan. Olahraga dapat mengalihkan perhatian dari sesuatu yang membuat Anda cemas
2. Mulailah berhenti merokok
Perokok sering meraih sebatang rokok selama masa-masa stres. Namun, seperti minum alkohol, mengisap rokok saat stres adalah solusi cepat yang dapat memperburuk kecemasan dari waktu ke waktu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin dini Anda mulai merokok dalam hidup, semakin tinggi risiko Anda terkena gangguan kecemasan di kemudian hari. Penelitian juga menunjukkan nikotin dan bahan kimia lain dalam asap rokok mengubah jalur di otak yang terkait dengan kecemasan.
3. Hindari alkohol
Minum alkohol mungkin akan mengurangi efek kecemasan pada awalnya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan konsumsi alkohol, dengan gangguan kecemasan dan gangguan penggunaan alkohol (AUD) yang terjadi bersamaan.
Sebuah tinjauan tahun 2017 yang melihat 63 penelitian berbeda menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan kecemasan dan depresi.
Minum berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter, yang bertanggung jawab untuk kesehatan mental yang positif. Gangguan ini menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan gejala kecemasan tertentu. (Nawa)