Jurnalindo.com – Soda merupakan minuman berkarbonasi yang banyak dikonsumsi saat ini. Selain soda, minuman berkarbonasi lain adalah sparkling water.
Sparkling water tidak berwarna alias bening menyerupai air putih dengan memiliki banyak gelembung. Semua minuman berkarbonasi, termasuk soda, telah diproses sedemikian rupa dengan diberikan tambahan gas karbon dioksida ke dalamnya.
Dalam hal ini sebenarnya, jika meminum soda dalam porsi normal, tentu tidak masalah dan jarang menimbulkan efek samping setelahnya. Namun, ketika minuman soda ini diminum dalam jumlah yang terlalu banyak bahkan melebihi batas, biasanya setelah itu dapat membuat dada terasa sakit.
Kondisi ini terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, asupan minuman bersoda yang terlalu banyak otomatis akan memasukkan sejumlah gas karbon dioksida yang banyak pula ke dalam tubuh.
Nah, gas tersebut nantinya akan menumpuk di sistem pencernaan, hingga kemudian mengalir dan naik ke bagian dada. Akibatnya, Anda akan merasakan sakitĀ dan tertekan karena kenaikan gas tersebut di dalam tubuh.
Dada yang terasa sakit setelah minum soda tersebut biasanya digambarkan dengan nyeri, yang disertai sensasi terbakar atau menusuk. Lambat laun, rasa tersebut bisa menjalar ke bagian perut.
Selain mengalami dada sakit setelah minum soda, kondisi ini juga bisa diikuti dengan berbagai gejala lainnya yang membuat tidak nyaman, seperti:
1. Sendawa terus-menerus
2. Perut kembung seolah terasa penuh
3.Nafsu makan menurun
4.Mual dan muntah
5.Masalah pada pencernaan
Adakah efek jangka panjang jika terus minum soda?
Risiko dada sakit setelah minum soda mungkin jarang atau bahkan tidak akan terasa, jika Anda termasuk orang yang tidak hobi minum soda. Ya, sesekali minum soda mungkin tidak akan menimbulkan efek samping tertentu yang buru.
Akan tetapi, jika minum soda ini seolah sudah menjadi kebiasaan rutin yang terus dilakukan, tidak menutup kemungkinan ada efek buruk setelahnya. Lebih lanjutnya, seorang ahli kardiologi dari Providence Heart Clinic di Amerika Serikat, Aly Rahimtoola, M.D, menjelaskan hal tersebut.
Menurutnya, minuman bersoda yang notabene terasa manis, memang berisiko menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Sebuah studi dari Harvard School of Public Health, yang dimuat dalam junral American Heart Association Circulation mencoba membuktikannya.
Penelitian tersebut melibatkan sekitar 43.000 orang pria yang selama 22 tahun terakhir rutin minum 60 mililiter soda manis, minuman olahraga, serta minuman berenergi setiap hari. Alhasil, semua pria tersebut mengalami peningkatan risiko mengalami penyakit jantung koroner (PJK) sebesar 20 persen.
Itulah mengapa dada sakit setelah minum soda, kemungkinan menjadi salah satu pertanda yang harus diwaspadai sebelum terserang penyakit jantung. Bukan hanya pada pria saja, hal yang sama juga berlaku untuk wanita.