Ciri-Ciri Anak Butuh Bantuan Kacamata

Jurnalindo.com – Menyaksikan Si Kecil aktif dengan segudang perencanaan merupakan hal yang menyenangkan. Namun, sebagai orang tua juga tidak boleh lengah untuk mengupdate apa-apa yang bersangkutan dengan anak. Apalagi mengenai kesehatan.

Seiring berkembangnya zaman, banyak ditemukan anak-anak bermata minus.

Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi orang tua untuk tetap aktif mencari tahu apa saja yang terjadi pada anak.

Dalam kasus ini, para orang tua juga harus siaga membawa anak dengan gejala penglihatan terganggu ke dokter mata terdekat.

Mata minus, silinder dan plus bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Faktor penyebabnya pun beragam mulai dari genetik atau keturunan dan kebiasaan.

“Kalau ibu atau bapak punya minus apa plus, bisa nurun ke anaknya. Ditambah lagi anak-anak bermain gadget dan lebih banyak bermain di dalam rumah. Ini yang bikin anak-anakĀ  sekarang pakai kacamata,” ujar dr. Zoraya Ariefia Feranthy, SpM dalam Instagram Live “Menjaga Kesehatan Mata Anak di Era Digital seperti dilansir dari antaranews.

Cara mengetahui anak butuh bantuan kacamata

Cara mudah untuk mengenali seorang anak membutuhkan kacamata adalah dengan memperhatikan kebiasaannya di rumah, seperti mengucek mata atau mengernyitkan mata.

“Kalau anak kita nonton TV deket-deket, bawa deh ke dokter mata, terus ngedip-ngedip. Karena setiap enggak jelas dia harus fokusin matanya dengan berkedip, terus kalau melihat sesuatu matanya akan mengernyit untuk memfokuskan penglihatan,” jelas Zoraya.

Selain itu, mendekati objek ketika bermain juga merupakan ciri anak butuh kacamata.

“Dia akan deketin objeknya kalau bermain karena dari jauh dia enggak lihat. Makanya penting sekali untuk memperhatikan dg permainan anak yang warnanya kontras, ini supaya anak responsif enggak sih dengan yang dia lihat,” lanjutnya.

Menurut Zoraya penting bagi orangtua untuk meyakinkan anak bahwa menggunakan kacamata tidak akan membuat penampilan menjadi kurang menarik. Sebab jika anak itu tidak menggunakan bantuan kacamata, maka masalah kesehatan matanya akan semakin memburuk.

“Ini sifat yang salah, jangan membatasi pemakaian kacamata karena takut ketergantungan. Kalau enggak dikasih malah pertumbuhannya terganggu, minusnya malah tambah banyak. Pakai kacamata itu untuk menahan agar mata minus enggak bertambah,” kata Zoraya.

“Kalau dibilang pakai kacamata culun, anak enggak akan mau. Guru perlu dibilangin, ini anak memang perlu pakai kacamata supaya enggak diledek teman-temannya,” Pungkasnya. (Nawa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *