Jurnalindo.com, – Sejumlah warga Desa Tambahmulyo, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, melakukan audiensi dengan DPRD Kabupaten Pati, Jumat (7/11/2025). Audiensi ini membahas status lahan yang akan digunakan untuk pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara di wilayah setempat.
Kepala Desa Tambahmulyo, Eka Kurnia Sejati, menjelaskan bahwa audiensi tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara pemerintah desa dan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa pihak desa mendukung rencana pembangunan rumah sakit tersebut dan siap memfasilitasi komunikasi antara masyarakat dengan DPRD.
“Kita ini audiensi antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengusulkan agar rumah sakit Bhayangkara itu satu jalan semuanya. Sebelumnya sudah audiensi tanggal lima, tapi kalau diminta dengan DPRD juga, kita siap,” ujar Eka.
Menurut Eka, tanah yang akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit semula merupakan lahan lapangan desa. Sebagai bentuk penggantian, pemerintah desa akan mengurangi sebagian tanah bengkok kepala desa seluas sekitar satu hektar.
Sementara itu, dalam audiensi bersama Komisi A dan Komisi D DPRD Pati, sejumlah anggota menerima perwakilan warga yang tergabung dalam Aliansi Tambahmulyo Bersatu. Hadir pula perwakilan dari BPN Pati, Bagian Aset Setda, Satpol PP, serta Bagian Hukum Pemkab Pati.
Ketua Komisi D DPRD Pati, Teguh Bandang waluyo menyampaikan bahwa pihaknya menindaklanjuti aspirasi warga dengan mempelajari terlebih dahulu status tanah yang dimaksud.
“Kami ingin memastikan dulu apakah tanah itu tanah negara, tanah desa, atau tanah bengkok. Menurut BPN, lahan tersebut saat ini dinyatakan tanah tak bertuan, tapi akan kami cek langsung ke lokasi,” ujarnya
Rencananya, DPRD bersama tim terkait akan meninjau langsung lokasi lahan pada Senin mendatang, sebelum menggelar rapat lanjutan untuk memastikan kejelasan status dan peruntukannya.
Terkait adanya beberapa bangunan ruko di sekitar lokasi, pihaknya juga berjanji akan menelusuri siapa pihak yang membangun dan bertanggung jawab atas bangunan tersebut.
“Kami senang dengan adanya rencana rumah sakit Bhayangkara, tapi aspirasi warga tetap harus diakomodasi. Salah satu solusi yang dibahas, misalnya warga pemilik ruko bisa difasilitasi untuk berjualan di area rumah sakit nantinya,” tambahnya. (Juri/Jurnal)












