Jurnalindo.com, – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Pati selama tiga hari berturut-turut menyebabkan dua desa di Kecamatan Batangan terendam banjir.
Sedikitnya 700 rumah warga di Desa Ketitang Wetan dan Desa Raci terendam air akibat jebolnya dua titik tanggul Sungai Widodaren yang tak mampu menampung debit air kiriman dari Pegunungan Kendeng Selatan.
Banjir mulai merendam pemukiman warga pada Jumat (24/10) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB. Air dengan ketinggian 30 hingga 60 sentimeter masuk ke rumah warga secara tiba-tiba, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan barang berharga mereka.
“Banjir datang sekitar jam empat pagi, air langsung masuk ke rumah. Ini karena tanggul di dua titik jebol, nggak kuat nahan air dari atas. Setiap tahun memang sering jebol, tapi belum ada tanggul yang permanen,”ujar Deby Julian, warga Desa Ketitang Wetan.
Akibat peristiwa tersebut, aktivitas warga lumpuh total, dan sebagian di antaranya mengungsi ke rumah kerabat yang lebih tinggi. Sementara itu, jalan desa banyak yang tergenang dan sulit dilalui kendaraan.
Warga mengaku kecewa dengan lambatnya penanganan pemerintah daerah, sebab tanggul yang jebol disebut sudah menjadi langganan kerusakan setiap musim hujan.
Hingga kini, petugas belum bisa memperbaiki tanggul karena debit air masih tinggi dan lokasi tanggul sulit dijangkau kendaraan berat.
Warga berharap Pemkab Pati segera melakukan perbaikan permanen agar banjir tahunan tidak terus berulang dan merugikan masyarakat. (Juri/Jurnal)












