Jurnalindo.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5/2024). Rapat ini dihadiri oleh sejumlah menteri penting, termasuk Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansuri.
Airlangga Hartarto menyebut bahwa rapat tersebut akan membahas rencana aksesi atau keanggotaan Indonesia dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). dilansir dari detik.com
“Rapat ini sangat penting untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis yang diperlukan agar Indonesia dapat menjadi anggota OECD. Keanggotaan ini akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia dalam konteks ekonomi global,” ujar Airlangga.
Airlangga menjelaskan bahwa bergabung dengan OECD akan membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan. OECD sendiri dikenal sebagai organisasi internasional yang mempromosikan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial di seluruh dunia.
Sementara itu, Sri Mulyani menambahkan bahwa aksesi ke OECD akan membawa dampak positif bagi transparansi dan tata kelola pemerintahan di Indonesia. “Keanggotaan OECD akan membantu kita mengadopsi standar internasional terbaik dalam berbagai bidang, termasuk keuangan dan fiskal,” kata Sri Mulyani.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menekankan bahwa aspek lingkungan juga menjadi bagian penting dari pembahasan dalam rapat ini. “Indonesia akan berkomitmen untuk mematuhi standar lingkungan yang ditetapkan oleh OECD, yang tentunya akan mendukung upaya kita dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Siti Nurbaya.
Wamenlu Pahala Nugraha Mansuri juga menambahkan bahwa dari perspektif diplomasi, aksesi ke OECD akan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. “Ini adalah langkah strategis yang akan meningkatkan peran dan kontribusi Indonesia dalam forum-forum global,” jelas Pahala.
Dalam rapat ini, Presiden Jokowi meminta para menteri untuk menyusun rencana aksi yang komprehensif dan terkoordinasi untuk memastikan proses aksesi berjalan lancar. Presiden juga menekankan pentingnya kolaborasi antar kementerian dan lembaga terkait untuk mencapai target keanggotaan ini.
“Keanggotaan di OECD adalah salah satu langkah penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi ekonomi dan diplomasi kita di dunia. Saya berharap kita semua dapat bekerja sama dengan baik untuk mewujudkannya,” ujar Presiden Jokowi.
Dengan rencana aksesi ini, Indonesia diharapkan dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik dari negara-negara anggota OECD, yang akan membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan di Indonesia.
Jurnal/Mas