Kenaikan Biaya Haji, Sebabkan Kakek ini membatalkan Pergi Ke Tanah Suci

Jurnalindo.com – Seorang Kakek berusia 58 tahun asal Desa Tayu Kecamatan Tayu, kabupaten Pati mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati hendak membatalkan keberangkatannya pergi ke tanah suci beserta istrinya.

Diketahui kakek tersebut bernama Lasiyono, bukan tanpa alasan, pembatalan itu dikarenakan tingginya biaya haji yang diusulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag)

Pasalnya, uang yang disisihkan dari hasil menjual tanaman hasil panen dinilai tak mencukupi untuk biaya haji yang melonjak drastis.

Baca Juga: Tangani Limbah Sisa Banjir ,DLH Pati Mengaku Belum Maksimal

“Kecewa tentu dirasakan oleh kakek Tapi, hasil dari menyisihkan panen dalam setahun ke depan tak menutup biaya haji yang tiba-tiba bakal naik tinggi,”ujarnya

Menurutnya jadwal pemberangkatan haji sudah ditentukan tahun 2027 kedapan, tetapi melihat kondisi saat ini, pihaknya merasa keberatan. Padahal niat suci berangkat haji ini, bersama dengan Almarhum Istri.

“Padahal saya telah menunggu sejak 2014 lalu. Yang paling menyesakkan, permintaan almarhum istrinya tak dapat dilaksanakan karena faktor ekonomi,”ucap kakek dengan penuh Kekecewaan.

Dirinya berharap dengan kondisi seperti ini biaya haji tersebut dapat ditekan atau tidak naik secara drastis agar beribadah ke Tanah Suci dapat dilaksanakan oleh seorang petani.

Baca Juga: Hut Ke-73 Hari Bhakti Imigrasi, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati Gelar Upacara Perayaan.

Selain itu, perlu dipikir ulang kebijakan pemerintah kepada petani seperti ini, yang hendak berangkat haji, perlu diketahui pendapatan petani tidak bisa diprediksi setiap harinya atau bulanan nya karena hanya bisa mengharapkan hasil panen.

Sementara Kasi pemberangkatan haji dan umrah Kemenag Pati, Abdul Hamid mengatakan memang sudah ada beberapa pembatalan, selain karena faktor kesehatan juga lantaran isu kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *