Dinkes Sosialisasi tentang Obat tradisional

jurnalindo.com, Pati – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati mengundang seluruh Puskesmas Se-kabupaten dalam rangka mensosialisakan terkait Tanaman Obat Keluarga (Toga). Dalam hal ini, diwakilkan oleh Ketua Puskesmas masing-masing, yang diselenggarakan di Kantor Dinskes Kabupaten Pati Senin (3/10/2022).

Selaku Kepala Dinsos Pati, Aviani Tritanti Venusia memaparkan bahwa tanaman Toga Dilaksanakan sebagai kegiatan pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad) sehingga masyarakat lebih proaktif untuk menangani tingkat pertama.

“Puskesmas membentuk kelompok-klompak kerja (Pokja) asuhan mandiri untuk Yankestrad ini dengan memakai tanaman obat keluarga atau TOGA,” ucap Aviani.

Lebih lanjut, pihaknya menambahkan sebenarnya program tersebut sudah ada sejak dulu, melainkan ditutupi dengan program-pragram yang besar sehingga pencanangan Toga tersebut agak terhambat.

“Sebenarnya dari dulu yan sudah ada, kita bentuk program tersebut. La ini mungkin untuk refreshing saja atau mengingatkan adanya program Yankestrad yang tertutup dengan program- Program besar kesehatan lainnya,” terangnya.

Dalam hal ini, pihaknya berharap dengan adanya program tersebut agar masyarakat tahu bahwa tanama-tanaman yang disampaikan bisa bermanfaat bagi tubuh, seperti meningkatkan daya tubuh, menambah imun dan lain sebagainya.

Adapun tanaman yang di bisa dijadikan obat seperti jahe, kencur, temulawak, kunyit. Beberapa tanaman tersebut merupakan tanaman yang sangat gampang untuk ditanam.

“Walaupun tanaman yang cenderung gampang tetapi banyak kasiat bagi tubuh seperti penyakit pilek, batuk dan lainnya,” singkatnya.

Menyambung hal tersebut, pihaknya berpesan kepada seluruh peserta agar program ini bisa diterapkan dan diamalkan walaupun tidak setiap desa melakukan itu, tetapi paling tidak dari puskemas sendiri benar-benar mendampingi program ini.

“Saya berpesan tidak untuk semua Desa, mungkinkah bisa 1 atau 2 Desa saja untuk dijadikan percontohan di masing-masing Puskesmas,” terangnya.

Kendati demikian, pihaknya berharap semakin banyak Desa yang sadar terakit tanaman tersebut maka sangat membantu pihak keluarga atau orang tua untuk lebih cepat dalam penanganan. (Juri/Slmn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *