Jurnalindo.com, – Menyikapi rencana aksi demonstrasi yang akan digelar pada 13 Agustus mendatang, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati resmi mengeluarkan maklumat penting sebagai upaya menjaga ketertiban dan kedamaian di Kabupaten Pati.
Maklumat ini disampaikan secara langsung oleh Ketua PCNU Pati, KH Yusuf Hasyim, setelah rapat gabungan jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah di kediaman Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin.
Dalam pernyataan resminya, KH Yusuf menegaskan bahwa maklumat tersebut bertujuan menahan potensi konflik horizontal yang dapat meresahkan masyarakat.
“Kami menghimbau semua pihak untuk menahan diri, menjaga sikap santun, dan mengedepankan akhlakul karimah dalam menyampaikan aspirasi,”ujarnya.
Maklumat tersebut memuat lima poin utama, di antaranya imbauan kepada peserta aksi agar tidak bersikap anarkis dan ajakan kepada aparat keamanan agar mengedepankan pendekatan persuasif dan tidak represif.
Selain itu, PCNU juga menyampaikan nasihat khusus kepada Bupati Pati, Sudewo, agar melakukan introspeksi dan meminta maaf secara terbuka atas kebijakan lima hari sekolah yang dianggap menimbulkan mudharat, terutama terhadap lembaga pendidikan keagamaan seperti TPQ dan Madrasah Diniyah.
KH Yusuf menegaskan bahwa PCNU Pati telah membentuk tim kajian yang mengkaji kebijakan tersebut dari aspek regulasi, psikologis, dan sosial.
Tim tersebut merekomendasikan pengkajian ulang kebijakan lima hari sekolah serta penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi antara sekolah umum dan pendidikan keagamaan.
Di akhir maklumatnya, PCNU Pati mengajak seluruh warga nahdliyin dan masyarakat Pati untuk bersama-sama berdoa dan menggelar istighosah dari rumah masing-masing demi terciptanya Kabupaten Pati yang lebih baik dan harmonis.
Maklumat ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan dan diharapkan mampu meredam potensi konflik serta menjaga situasi tetap kondusif sebelum dan selama aksi demonstrasi berlangsung. (Jurnal/Juri)