Jurnalindo.com, – Puluhan truk habis setor tebu berjejer memadati bahu jalan di sebelah kiri maupun kanan untuk parkir di Placemat Pabrik Gula (PG) Trangkil, kabupaten Pati pada Kamis 20 Juni 2024.
Melihat Kondisi demikian, kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati melalui Kasi Pengamanan dan Keselamatan Jalan (pamkesjal) Abdul Rozak mengatakan bahwa itu merupakan sebuah larangan karena bisa mengganggu pengguna jalan lainnya sehingga menimbulkan kemacetan.
Sebelum PG melakukan penggilingan tebu, pihaknya sudah berkoordinasi kepada manajemen perusahaan agar benar-benar diperhatikan terkait parkir jangan sembarangan karena itu dapat menghambat kelancaran lalu lintas.
“sudah berkoordinasi ke pihak perusahaan terkait truk-truk tebu jangan sampai parkir sembarangan seperti di pinggir jalan karena mengganggu dapat menghambat kelancaran pengguna jalan,”jelas rozak, Kamis (20/06/2024).
Dikatakan, selain tidak diperbolehkan parkir di pinggir jalan, pihaknya juga menekankan agar truk-truk tebu yang mahu masuk ke pabrik dilakukan pergiliran, hal ini dikarenakan memotong jalan raya.
“Truk-truk yang hendak menyetorkan tebu masuk ke pabrik diatur sedemikian rupa agar tidak terlalu lama menyetop pengguna jalan yang hendak melaju,”ungkapnya.
Menurut pengakuan informasi yang diterima, pihaknya mengatakan bahwa setiap harinya kendaraan truk yang masuk ke PG trangkil mencapai ratusan.
“pada saat musim giling tebu tiba, PG Trangkil setiap harinya kendaraan truk yang masuk mencapai ratusan, untuk itu pihaknya menjadwalkan antrian truk,”Pungkas Dia. (Juri/Jurnal)
