Jurnalindo.com, – Kabupaten Pati bersiap menjadi magnet baru dunia bonsai Indonesia. Selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 September 2025, Halaman Stadion Joyokusumo akan disulap menjadi panggung megah pameran dan kontes bonsai nasional bertajuk “Java Master”.
Ajang bergengsi ini akan menampilkan 750 bonsai terbaik dari para seniman bonsai se-Nusantara, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pohon-pohon mini berusia puluhan bahkan ratusan tahun itu akan dipertemukan dalam satu arena, menjadi tontonan sekaligus kebanggaan dunia seni bonsai Indonesia.
Ketua Panitia Java Master 2025, Joko Sulistyono, menyebut penyelenggaraan di Pati menjadi sebuah kehormatan.
“Kami sangat bangga atas kepercayaan yang diberikan. Java Master bukan hanya kontes, tetapi sebuah panggung untuk menunjukkan potensi daerah sekaligus ajang silaturahmi akbar bagi para seniman bonsai,” ujarnya, Jumat (5/9/2025).
Lebih dari sekadar kompetisi memperebutkan gelar Best in Show, pihaknya mengatakan bahwa Java Master menjadi etalase perkembangan seni bonsai tanah air.
“Para pengunjung akan disuguhi keindahan bonsai dengan berbagai gaya mulai dari yang mungil dan elegan hingga berukuran jumbo dengan lekuk batang yang sarat makna,”paparnya.
Dia, menambahkan Gelaran tahun ini kian spesial karena bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-46 Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Organisasi yang berdiri sejak 1979 itu telah menjadi motor penggerak dan penjaga semangat komunitas bonsai di seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal PPBI, Jackson Budi Kurniawan, menegaskan bahwa Java Master adalah bukti nyata soliditas organisasi.
“Ini bukan sekadar kontes. Setiap bonsai adalah hasil kesabaran, ketekunan, dan cinta pada alam. Di usianya yang ke-46, PPBI akan terus berkomitmen melestarikan bonsai sebagai seni dan warisan budaya,” jelasnya.
Selain menjadi panggung seni, pihaknya juga meyakini pameran Jawa Master ini dapat memberi dampak positif bagi ekonomi lokal. Selama pameran, masyarakat dapat menikmati bursa jual beli bonsai dan tanaman hias, stand peralatan bonsai, hingga demo langsung dari para master.
“Kami yakin event ini akan menggerakkan roda ekonomi lokal. Pedagang, UMKM, hingga pelaku wisata akan mendapat manfaat dari ribuan pengunjung yang datang,” tambah Joko.
Kendati demikian, Java Master pun diproyeksikan menjadi magnet wisata baru. Bagi keluarga, pameran ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pengalaman edukasi melihat langsung bagaimana sebuah pohon kecil bisa menjadi karya seni hidup dengan filosofi mendalam. (Juri/Jurnal)