Jurnalindo.com, – Isu perpecahan antara masyarakat Pati Utara dan Pati Selatan kian memanas di jagat media sosial. Narasi yang menggiring opini adanya rivalitas antardaerah itu dinilai berpotensi memicu gesekan sosial di Kabupaten Pati.
Menanggapi hal tersebut, Koalisi Masyarakat Pati Anti Premanisme (KOMPRES) angkat bicara. Mereka menilai isu tersebut merupakan bentuk provokasi politik yang bisa merusak persatuan masyarakat Pati.
Koordinator Lapangan KOMPRES, Mirza Sastro Atmodjo, menegaskan bahwa pihaknya menolak segala bentuk upaya adu domba yang sedang dimainkan oleh pihak tertentu.
“Jangan sampai narasi ini membenturkan kita sesama masyarakat. Antara Pati Utara, Pati Selatan, atau wilayah mana pun, kita semua sama,” ujar Mirza saat aksi damai KOMPRES di Alun-Alun Tayu, Senin (6/10/2025).
Pihaknya menduga, munculnya narasi “Pati Utara versus Pati Selatan” tidak lepas dari ulah oknum pendukung Bupati Sudewo. Menurutnya, tindakan tersebut justru memperkeruh suasana dan bisa menimbulkan ketidakstabilan sosial.
“Kalau dilihat dari fakta di lapangan, yang memulai itu oknum-oknum yang diduga dari pendukung Bapak Bupati Sudewo. Kami menuntut Bupati untuk segera bertanggung jawab atas kegaduhan dan perpecahan sosial ini,” tegasnya.
Mirza menambahkan, masyarakat Pati dikenal bijak dan cerdas dalam menyikapi situasi politik. Karena itu, ia berharap warga tidak mudah terpengaruh isu yang sengaja ditiupkan untuk memecah belah.
“Saya kira masyarakat Pati itu sangat bijak dan pintar. Jangan mau dibenturkan hanya karena kepentingan politik atau kelompok tertentu,” ujarnya.
Isu “Pati Utara vs Pati Selatan” belakangan memang menjadi sorotan publik. Berbagai unggahan di media sosial berupa komentar, meme, hingga video pendek tampak berupaya menggiring opini seolah terjadi rivalitas antara dua kawasan tersebut.
Pihaknya menegaskan akan terus mengawal situasi agar isu ini tidak berkembang menjadi konflik horizontal di masyarakat. (Juri/Jurnal)