Harga Jagung di Pati Tembus Rp 5.800 per Kg, Petani Raup Rp 21 Juta Meski Hasil Panen Turun

Jurnalindo.com, – Harga jagung di Kabupaten Pati terus merangkak naik dalam sebulan terakhir. Dari sebelumnya Rp 4.600 per kilogram, kini harga jagung kering sudah menembus Rp 5.800 per kilogram.

Salah seorang petani jagung asal Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Bambang Sutiknyo, mengaku bersyukur dengan kenaikan harga tersebut.

“Harga jagung sekarang Rp 5.800 per kilogram, kemarin Rp 5.000 per kilogram, sedangkan sebulan lalu masih Rp 4.600. Kondisinya kering, tidak menjamur, dan warnanya kuning, makanya dihargai tinggi,” ungkap Bambang belum lama ini.

Menurutnya, harga jagung kering yang stabil di atas Rp 5.000 per kilogram sudah sangat membantu petani. Pasalnya, sebagian besar hasil panen jagung bukan untuk konsumsi rumah tangga, melainkan untuk pakan ternak.

Meski harga menggembirakan, hasil panen jagung tahun ini justru menurun. Dari lahan seluas 1,25 hektar, Bambang hanya mampu menghasilkan 5 ton jagung. Angka ini lebih rendah dibanding tahun 2024 lalu, saat ia bisa memanen 5,5 ton hanya dari lahan 1 hektar.

“Yang seperempat hektar tidak begitu berhasil. Tahun lalu malah lebih banyak, padahal lahannya lebih sempit,” jelasnya.

Bambang menyebut, sejumlah faktor seperti cuaca, hujan menjelang panen, hingga serangan hama tikus menjadi penyebab turunnya produktivitas. Akibat hujan seminggu sebelum panen, puluhan karung jagungnya bahkan terserang jamur.

“Kemarin ada 29 karung yang njamur lantaran kehujanan di sawah,” ujarnya.

Kendati demikian, Bambang tetap bisa mengantongi hasil penjualan hingga Rp 21 juta. Jagung tersebut ia jual ke pedagang lokal.

Saat ini, para petani di Tambakromo mulai bersiap membersihkan lahan untuk masa tanam berikutnya. Dengan harapan harga tetap stabil, mereka menargetkan hasil panen lebih maksimal. ( Juri/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *