Fakta Baru Kasus Pembunuhan Sadis di Pati: Pembunuh Cemburu Korban Akan Menikah

referensi gambar dari (asset-2.tstatic.net)
referensi gambar dari (asset-2.tstatic.net)

Jurnalindo.com – Polisi masih melangsungkan penyelidikan kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Khusnan Aminuddin alias Udin (21), warga Desa Ronggo, Kecamatan Jaken, Pati. Udin membunuh perempuan yang ia sukai, Ratri Pramudita atau Dita (21), dengan cara menggorok leher korban karena cemburu atas rencana pernikahan korban.

Sejumlah fakta baru disampaikan oleh Polresta Pati terkait kasus yang terjadi pada Selasa (4/6) pagi tersebut. Keterangan lain juga diutarakan pihak keluarga Ratri. Berikut ini rangkuman sejumlah fakta baru baik yang disampaikan kepolisian maupun keluarga korban: dilansir dari detik.com

1. Korban Tewas karena Luka Robek di Leher

Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M Alfan Armin menerangkan bahwa jenazah Ratri telah diautopsi oleh tim dari Polda Jawa Tengah. Hasilnya menunjukkan bahwa penyebab kematian adalah luka robek di leher.

“Jenazah korban memang kemarin sudah dilakukan autopsi oleh Tim Dokkes Polda Jateng, di mana hasilnya penyebab kematian adanya luka robek di leher,” ujar Kompol Alfan, Rabu (5/6/2024).

Ratri menderita luka cukup besar di bagian leher yang menyebabkan pendarahan hebat dan akhirnya kematian di lokasi kejadian.

“Luka robek cukup besar sehingga menyebabkan pendarahan besar, luka robek cukup besar di sepanjang leher sehingga itulah yang menyebabkan kematian korban,” jelasnya.

Kompol Alfan menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, pihaknya tidak menemukan adanya dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh Udin.

2. Udin Merencanakan Pembunuhan Ratri

Kompol Alfan melanjutkan bahwa pihaknya menemukan fakta bahwa Udin telah merencanakan untuk membunuh mantan kekasihnya tersebut. Niat itu muncul saat pelaku berpesta minuman keras (miras) bersama teman-temannya dari Senin (3/6) malam hingga Selasa dini hari.

Setelah pulang dari mabuk-mabukan, Udin terpikir untuk membunuh korban yang berencana menikah dengan pria lain. Ia kemudian menelepon korban supaya datang ke rumahnya.

“Ya karena ketika tahu korban akan menikah, tersangka kemudian setelah minum itu pulang ke rumah lalu muncul rencana untuk membunuh itu, lalu tersangka memanggil korban untuk datang ke rumah dengan alasan mau kasih HP ke korban karena HP korban sedang rusak,” terang dia.

Korban yang datang ke rumah tersangka kemudian diajak ke dalam kamar. Di dalam kamar tersebut terjadi cekcok antara keduanya karena korban hendak menikah dengan pria lain.

“Tersangka yang saat itu masih dalam pengaruh miras, emosi kemudian mencekik dan menjerat leher korban menggunakan tali sepatu dan membenturkan kepala ke tembok sebanyak tiga kali hingga korban tak sadarkan diri dan ditutupi kain,” jelasnya.

3. Keluarga Bantah Korban Pacaran dengan Pelaku

Saat awal pemeriksaan, Udin mengaku dirinya menjalin hubungan khusus dengan Ratri dan membantah bahwa mereka sudah putus. Alasan tersebut menjadi dasar untuk menyiksa dan menggorok leher korban. Namun, keluarga Ratri angkat bicara dan membantah jika keduanya berpacaran. Menurut mereka, Udin memang menyukai korban, tetapi tidak pernah ada hubungan pacaran.

“Anak saya tidak pernah pacaran sama tersangka, kalau Udin itu tidak pernah pacaran,” kata ibu korban, Suntari (40), ditemui di rumahnya, Rabu (5/6/2024).

“(Udin) Suka ya iya suka sama anak saya, tapi anak saya tidak pernah merespons kalau Udin suka,” lanjutnya.

Ibu korban mengatakan bahwa sebelum kejadian, anaknya berpamitan untuk ke rumah tersangka untuk membeli HP. Namun, setelah beberapa jam, anaknya tidak kunjung kembali ke rumah.

“Sebelum kejadian anak saya pamitan mau ambil HP janjian beli HP sama Udin itu, awalnya memang HP anak saya hilang tapi beli sama Udin ini,” jelas dia.

“Anak saya pergi ke rumah tersangka itu bawa motor sendiri, dari rumah sekitar jam 7,” dia melanjutkan.

Dibekali perasaan tidak enak karena anaknya belum juga pulang, Suntari bergegas ke rumah Udin dan melihat motor korban terparkir di depan rumah pelaku.

Meski demikian, beberapa kali ibu korban ke rumah tersangka dan mengetahui bahwa anaknya di dalam rumah. Lalu dia melaporkan kejadian itu kepada pihak desa. Setelah pintu didobrak, ternyata anaknya sudah dalam kondisi meninggal dunia di kamar tersangka.

“Udin di dalam kamar sama anak saya, saya panggil-panggil tidak ada jawaban dari anak saya, jawab Udin anakmu tidak di sini dibawa laki-laki lain, motornya dititipkan di sini,” cetusnya.

4. Korban Berencana Menikah Pekan Depan

Suntari melanjutkan bahwa anaknya berencana menikah dengan seorang pria asal Rembang pada pekan depan, tepatnya Senin (10/6).

“Ya mau nikah besok hari Senin, sudah tunangan, orang Rembang,” jelas dia.

Sekdes Ronggo, Sulasto, mengatakan bahwa korban memang berencana menikah pada Senin pekan depan dengan pernikahan yang akan digelar di Rembang.

“Perempuan mau nikah hari Senin ini, secara administrasi belum, karena nikahnya di Dukuh Rembang, calon suami orang Rembang,” kata Lasto ditemui di rumahnya.

Kasus pembunuhan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *