Jurnalindo.com, Pati – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengusulkan penambahan anggaran Rp 100 juta untuk operasional. Pasalnya kebutuhan selama ini masih kurang.
Apalagi ketika terjadi bencana seperti kekeringan, banjir bandang, tanah longsor tentunya membutuhkan operasional yang banyak, Sehingga adanya penambahan tersebut kinerja dari kami lebih maksimal dan profesional.
Kepala BPBD Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan dalam pembahasan APBD perubahan tahun 2023, yang sementara masih dalam pembahasan di DPRD Pati.
Dikatakan untuk anggaran murni Pemkab memploting sebesar Rp3,8 miliar. Anggaran itu selain untuk penanganan bencana, operasional, juga untuk membayar gaji dan tunjangan pegawai.
“Anggaran induk kita tahun 2023 digunakan untuk operasional dan kedaruratan sebesar Rp 1,8 miliar, sedangkan Rp 2 miliar untuk tunjangan dan gaji pegawai,”Ungkapnya Rabu (6/9/2023).
Dijelaskan penambahan anggaran 100 juta tersebut digunakan untuk belanja Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu karena pada musim kemarau banyak terjadi kekeringan, sehingga perlu adanya doping air bersih.
“Berapapun yang kita dapat harus disyukuri dan akan kita optimalkan untuk mendukung kegiatan di BPBD, karena kita juga maklum dengan kondisi keuangan Pemkab Pati saat ini sedang fokus dengan kegiatan Pemilu 2024,”terangnya.
Sebenarnya usulan penambahan 100 juta masih kurang kalau, Kata Martinus dengan melihat kondisi saat ini untuk menangani kekeringan saat musim kemarau, apalagi dengan cakupan wilayah yang luas, untuk daerah yang terdampak kekeringan juga luas.
Baca Juga: Satu Rumah Terbakar Habis, Diakibatkan Konsleting Listrik.
“Kami bersyukur, ketika ada bencana, kami biasanya di backup dari PMI, para kelompok relawan, karang taruna, dan para relawan. Mereka pasti akan bergerak melakukan bantuan,”ujarnya.
Sebagai informasi total pendapatan daerah Kabupaten Pati tahun 2023 ditargetkan sebesar Rp 2,63 triliun. Sementara belanja daerah sebesar Rp 2,69 triliun.
