Jurnalindo.com, – Pemandangan tak biasa terlihat di sejumlah sekolah di Kabupaten Pati, Jumat (19/12/2025). Sejak pagi, halaman sekolah dipenuhi para ayah yang datang langsung untuk mengambil rapor putra-putrinya dalam momentum Gerakan Ayah Ambil Rapor yang digagas pemerintah dan ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.
Kehadiran para ayah menciptakan suasana hangat dan penuh kebanggaan. Para kepala keluarga tampak antusias mengantri, berdialog dengan guru, sekaligus memantau secara langsung perkembangan hasil belajar anak selama satu semester terakhir.
Salah satu wali murid, Erik, ayah dari siswa SD Negeri Kutoharjo 03, mengaku sengaja meluangkan waktu di tengah kesibukan kerja demi hadir ke sekolah. Menurutnya, kehadiran ayah dalam pengambilan rapor bukan sekadar formalitas, melainkan wujud tanggung jawab dan kepedulian terhadap masa depan anak.
“Program ini sangat bagus karena mendorong ayah lebih terlibat dalam pendidikan anak. Mengambil rapor adalah kesempatan untuk mengetahui prestasi, memahami kekurangan anak, sekaligus menunjukkan perhatian dan dukungan secara langsung,” ujar Erik kepada awak media.
Ia menilai, Gerakan Ayah Ambil Rapor mampu memperkuat ikatan emosional antara ayah dan anak. Anak pun akan merasa lebih dihargai ketika melihat ayahnya hadir langsung di sekolah.
“Anak akan bangga karena ayahnya peduli dan hadir sepenuh hati. Kedekatan emosional pasti semakin kuat,” tambahnya.
Pantauan di lapangan, para ayah terlihat tak sungkan berinteraksi dengan guru dan wali murid lainnya. Diskusi ringan hingga serius soal perkembangan anak mewarnai suasana pengambilan rapor yang berlangsung tertib dan penuh keakraban.
Meski sebagian ayah harus meninggalkan pekerjaan sementara, Erik menegaskan bahwa kehadiran di sekolah bukanlah beban, melainkan bentuk keterlibatan yang justru membanggakan.
“Ini bukan soal repot atau tidak, tapi soal tanggung jawab. Ayah justru merasa lebih dekat dengan anak dan lebih memahami perannya dalam pendidikan,” pungkasnya.
Gerakan Ayah Ambil Rapor diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong peran aktif ayah dalam dunia pendidikan serta membangun keluarga yang lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak. (Juri/Jurnal)
