Jurnalindo.com, – Sejumlah harga bahan pokok atau sembako di Pasar tradisional di Kabupaten Pati mengalami kenaikan di awal tahun 2025 ini. Diantanya harga telor, minyak goreng dan cabai merah.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Hadi Santoso kenaikan bahan pokok in dipicu tinginya permintaan konsumen. Sedangkan stok barang mengalami kekurangan.
“Telur saat ini di angka Rp 29 ribu, cabai merah yang paling mahal Rp 75 ribu. Jadi kenaikan itu setiap hari kita pantau,” kata Hadi, dikantornya
“Untuk telur dan minyak, lanjutnya, kenaikan ini dikarenakan tingginya permintaan pasar yang tidak diimbangi dengan ketersediaan barang di lapangan,”sambunya.
Berbeda dengan persolan cabe merah
kenaikan barang satu ini disebabkan keterbatasan stok yang dipengaruhi menurunnya pasokan cabai dari luar kota.
“Ini kan musim hujan, kita juga bukan pengahasil cabai. Karena cabai yang ada di pasaran kan sebagian besar didatangkan dari luar Pati. Seperti dari Wonosobo, Bandungan, dan Temanggung,” ungkapnya.
Kenaikan harga ini juga dirasakan oleh sejumlah pembeli. Miftah (30) warga Asempapan, Kecamatab Terangkil. Ia mengaku kenaikan harga khususnya telur berpengaruh terhadap perekonomian rumah tangganya. Pasalnya, telur ayam yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kenaikan yang membuat dirinya harus mengurangi konsumsi telur ayam.
“Kalau naik terus begini ya harus dikurangi stok di dapur. Karena harus disesuaikan dengan budget kita, kalau ada rezeki lebih ya kita beli, kalau tidak ya beli yang lain,” kata dia.
Miftah berharap kenaikan ini bersifat sementara. Jangan sampai, kenaikan terjadi kenaikan secara terus-menerus terlebih mendekati Bulan Ramadhan yang tinggal dua bulan lagi. (Juri/Jurnal)