Jurnalindo.com, – Meski dua aktivisnya ditangkap, semangat perjuangan Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) tak surut. Dalam siaran persnya, AMPB menegaskan akan terus menjadi gerakan rakyat yang kritis terhadap kebijakan pemerintah dan tetap memperjuangkan keadilan di Kabupaten Pati.
Peristiwa penangkapan dua aktivis AMPB, Supriyono alias Botok dan Teguh Istiyanto, di Mapolda Jawa Tengah pada 31 Oktober 2025 menjadi catatan kelam bagi gerakan rakyat Pati. Namun, AMPB menegaskan bahwa tekanan itu tak akan memadamkan semangat perlawanan terhadap kepemimpinan Bupati Pati, Sudewo.
“Gerakan warga Pati menolak kepemimpinan yang sombong dan sewenang-wenang tidak akan pernah surut,” tegas Harno salah Satu Koordinator AMPB, pada Selasa (11/11/2025).
Dia menyatakan komitmen untuk terus mengawal dugaan kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Lebih tegas lagi, pihaknya mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntaskan penyelidikan dugaan suap proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub pada periode 2021–2022 saat Sudewo masih menjabat anggota DPR RI.
Selain itu, mereka akan menindaklanjuti temuan Pansus Hak Angket DPRD Pati terkait pemakzulan Bupati dengan kajian akademis dan advokasi hukum, baik litigasi maupun non-litigasi.
Mereka juga berkomitmen melakukan pemantauan terhadap seluruh program pemerintahan di bawah kepemimpinan Sudewo.
Dalam perjuangannya, AMPB mendapat dukungan dari sejumlah organisasi masyarakat sipil, antara lain Lembaga Study dan Bantuan Hukum (LSBH) Teratai Pati, Kaukus Advokat Progresif Indonesia (KAPI), Forum Diskusi Pati (FDP), dan INHAKA (Institut Hukum dan Kebijakan Publik).
Lanjut dia juga meminta aparat kepolisian agar berlaku profesional dan segera membebaskan dua aktivis mereka.
“Kami menyiapkan bantuan hukum dan solidaritas tanpa batas bagi kawan-kawan yang ditahan,” tegas pernyataan tersebut.
Meski dihadapkan pada tekanan dan ancaman, AMPB menegaskan akan tetap menjadi rumah perjuangan rakyat Pati dalam melawan kebijakan otoriter dan memperjuangkan keadilan sosial. ( Juri/Jurnal)
