Jurnalindo.com, – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati menyebut jumlah pemohon Paspor keluar Negeri mencapai 50.105 di penghujung tahun 2023 ini. Angka tersebut mengalami lonjakan jika dibandingkan dengan tahun kemarin
jumlah ini mengalami kenaikan ketimbang pemohon di tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 39.516 pemohon, Kata Erwin, dari jumlah sekian itu yang menjadi mayoritas adalah umroh dan haji di samping paspor wisata.
“Jadi di akhir tahun ini, kita beri gambaran kerja kita apa saja. Untuk pemohon paspor ada kenaikan dari tahun kemarin sebesar 26,80 persen. Kenaikan ini dikarenakan dulu ada pandemi, sehingga animo masyarakat terutama untuk umroh ada peningkatan,” jelas Erwin Hariyadi selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI, pada Rabu (20/12).
Dikatakan permohonan paspor ke luar Negeri ini tidak hanya masyarakat pati saja, melainkan dari beberapa kabupaten yang memang Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI mencakup banyak Kabupaten.
“Pemohon yang datang tidak hanya dari Pati, tetapi Jepara, Rembang, dan Blora. Melainkan ada yang dari Kudus, Demak, Grobogan, dan wilayah lainnya,”ucapnya.
Selain pelayanan paspor dalam bentuk kartu, pihaknya juga sudah melakukan pembaruan dengan membuka layanan paspor elektronik dengan menggunakan chip. Adanya paspor ini, kata Erwin, untuk memudahkan penggunaan paspor tanpa menggunakan kartu fisik.
“Terus di pertengahan tahun kemarin kita sudah ada recovery, paspor menggunakan chip. Jadi disini sudah ada, masyarakat tidak perlu ke Semarang. Sampai saat ini sudah ada 591 pemohon. Fungsinya sama, cuman bedanya ada chipnya. Karena di beberapa negara sudah menerapkan paspor elektronik,” imbuhnya.
Untuk memudahkan pengurusan paspor dan mendekatkan diri dengan masyarakat, Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati di tahun 2023 ini juga telah melakukan jemput bola melalui program Si Jempol.
Erwin menambahkan, dalam melakukan jemput bola ini, masyarakat bisa mengaku permohonan terlebih dahulu kepada pihaknya untuk kemudian dilakukan pembuatan paspor sesuai dengan lokasi yang diinginkan pemohon.
“Dalam hal pelayanan, kita juga terus mendekatkan diri kepada masyarakat, kita lakukan jemput bola. Misalnya ada suatu pesantren yang mau berangkat ke umroh, jadi kita kesana. Siapa saja yang minta ada permohonan, kita bisa datang kesana,” tandas dia.
Disamping kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, Kantor Imigrasi juga sudah lima kali melaksanakan sosialisasi atau talk show melalui kanal radio untuk menyampaikan program-program dan kemudahan terutama dalam kepengurusan paspor. (juri/jurnal)