Jurnalindo.com, – Kekeringan diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pati pada musim kemarau tahun ini. Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, ada sebanyak 94 desa yang berpotensi dilanda kekeringan.
Puluhan desa tersebut tersebar di 10 kecamatan. Di antaranya yakni Kecamatan Jaken, Jakenan, Winong, Pucakwangi, Gabus, Tambakromo, Kayen, Sukolilo, dan Batangan.
“Berdasarkan peta kajian risiko bencana di wilayah-wilayah itu yang dimungkinkan terjadi kekeringan. Kalau desa kita evaluasi dari tahun kemarin ada 94 desa,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Martinus Budi Prasetyo, belum lama ini.
Pihaknya pun akan melakukan sejumlah langkah untuk meminimalisir terjadinya krisis air bersih. Salah satunya yakni dengan menyiapkan armada tangki air.
“Langkah-langkah yang akan dilakukan BPBD menyiapkan armada tangki yang kita punya. Kemudian membuat MoU dengan masyarakat maupun dunia usaha yang mempunyai armada maupun tandon air. Sehingga BPBD bisa menggunakan bak air yang dimiliki perusahaan maupun swasta,” terangnya.
Meskipun demikian, Martinus memperkirakan kekeringan yang melanda Kabupaten Pati tahun ini tidak separah tahun sebelumnya. Lantaran adanya cuaca ekstrim El Nino.
“Kekeringan lebih parah 2023. Karena itu ada fenomena El Nino. Tapi untuk musim kemarau ini tidak ada fenomena El Nino. Artinya masih ada turun hujan saat musim kemarau,” ujar dia.
Selain itu, kemarau tahun ini juga dianggap lebih pendek ketimbang 2023 lalu. Panjang musim kemarau pada 2024 diprediksi hanya berlangsung selama 3,5 bulan.
“Terhitung mulai Mei, puncaknya Agustus. September atau awal Oktober kita sudah kembali masuk musim hujan,” bebernya. ( Juri/Jurnal)