Jurnalindo.com, – Calon jamaah Haji yang digantikan oleh orang lain dalam hal ini adalah anaknya mencapai ratusan. Bergantian ini dikarenakan calon jamaah haji meninggal dunia sebelum berangkat.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Abdul Hamid mengatakan jumlah tersebut terhitung per November tahun 2022 sampai November 2023.
Dari data sekian itu hanya calon jamaah haji yang digantikan oleh anaknya saja, sedangkan ada juga calon jamaah haji yang meninggal namun dari pihak keluarga memilih mengambil uangnya kembali Arti kata keberangkatan haji dibatalkan.
“Itu data dari per November 2022 sampai November 2023,itu diakumulasikan itu yang wafat ada sekitar 248 orang lalu diganti oleh anaknya itu belum termasuk yang wafat tapi uangnya diambil,”jelas Hamid belum lama ini.
Lanjut dia, data kematian bagi calon jamaah haji yang belum berangkat jumlahnya lebih banyak dari pada itu.
“Jadi jumlah yang wafat bisa lebih banyak, bisa 300 an dalam kurun waktu 1 tahun itu,”paparnya
Dikatakan calon jamaah haji yang meninggal rata-rata umurnya diatas 60 tahun, meskipun ada juga usianya masih muda.
“Rata-rata yang meninggal usia lanjut (tua) diatas 65 th, ada juga yang kurang dari itu tapi mayoritas itu. Kalau penggantinya pasti di usia muda-muda,”terangnya.
Sehingga nanti ketika banyak calon jamaah gaji yang terlihat muda-muda, Kata Hamid, itu bukan pendaftar murni maliankan pengganti atau meneruskan keluarganya.
“Makanya nanti kami temukan ada jamaah haji muda, itu bukan karena dia daftar dari awal, tapi karena menggantikan orang tua yang wafat,”Pungkas dia (juri/jurnal)
