Jurnalindo.com – Berbincang bersama Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Vladimir Putin via telepon, Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (18/4) membahas eskalasi ketegangan dengan Israel di Yerusalem Timur.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bagaimana Abbas berbagi pandangan dengan Raja Abdullah mengenai perkembangan di Yerusalem Timur, menuding polisi Israel bertindak “secara brutal terhadap para jemaah, dalam pelanggaran terang-terangan hukum internasional dan hukum serta status sejarah status quo di kota suci tersebut,”.
Dalam beberapa hari belakangan, ketegangan antara Israel dan Palestina kian memanas saat bulan suci Ramadhan bertepatan dengan libur Paskah Yahudi.
Bahkan lebih dari 160 warga Palestina terluka akibat bentrokan antara warga Palestina dan aparat kepolisian Israel pecah pada Jumat di kompleks Masjid Al Aqsa.
Menurut laporan WAFA, untuk menghentikan kekerasan di situs suci tersebut, kedua pihak sepakat untuk segera mengelar pertemuan dan melanjutkan konsultasi, koordinasi dan kontak dengan sejumlah pihak terkait.
Lewat percakapan telepon dengan Putin, Abbas membahas hubungan bilateral dan perkembangan terkini di Timur Tengah, menyebutkan bahwa ada kebutuhan untuk menghargai hukum internasional dan aksi untuk menghentikan pendudukan Israel di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas juga menyerukan upaya untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, kata WAFA. (ara/iva)